6

43 17 0
                                    

.

.
Selamat Membaca.

.

.

Saat ini Aggata dan Rama seperti biasa berada di ruang perpus untuk melanjutkan 'les gratis' dari pak Dwi.

Tapi memang tak dipungkiri sudah 1 bulan ini Aggata nilainya cukup naik walau tidak signifikan, 'setidaknya ada sisi positifnya belajar dari anak ini' pikir Aggata.

"Lo pulang naik apa? " Tanya Rama tiba-tiba.

"Kalo pak Jon ga bisa jemput ya paling gue naik Bus, sukurnya sekarang gue udah tau jalan setelah sebualan disini" Jawab Aggata sambil tetap mengerjakan soal latihan Fisika yang saat ini ia kerjakan.

Tak ada jawaban lagi dari Rama, dan Aggata pun tidak tertarik untuk bertanya lebih lanjut kenapa ia bertanya.

"Dah beres nih periksa"  Ujar Aggata memberikan buku tulisnya yang tadi ia kerjakan.

"Ini salah caranya bukan gini, nih gini" Rama langsung memperbaiki kerjaan Aggata.

"Oh iya oke pak" Jawab Aggata mengangguk mengerti.

"Yaudah pulang dulu, besok lagi udah sore" Ucap Rama menutup buku.

.

Mereka berjalan di lorong yang sudah lumayan sepi tapi masih ada beberapa murid yang baru pulang dari eskul.

.

"Ramaaa !!! " Panggil seseorang dari jauh, dan membuat Rama beserta Aggata menoleh ke sumber suara.

"Kenapa kak? "  Jawab Rama kepada Jessica yang telah menghampiri mereka berdua.

"Hai Ta, enggak kamu bisa anter aku ke toko buku? " Tanya Jessica kepada Rama.

"Ah maaf kak saya mau anter ni cewe satu, kasian ga ada yang jemput" Jawab Rama menunjuk Aggata dan Aggata yang ditunjuk pun langsung kaget.

"Ah DAMAAARR!!!" teriak Rama kepada seseorang di sebrang lapangan dan damar langsung berlari menuju Rama, Aggata, dan Jessica.

"Kenapa? Eh taa, kakk" Sapa Damar kepada ke dua Orang disebelah Rama.

"Ini si kak Jess mau ke toko buku gada yang nganterin gue mau anter si gata" Ucap Rama.

Tapi terlihat gerak gerik Jessica yang tak mau di antar oleh Damar, dan Aggata pun bingung kenapa dengan orang-orang ini.

"Gue anter si Aggata aja deh, lo temenin kak jess Ram, dia maunya sama lo" Ucap Damar yang paham situasi Jessica dan wajah bingung Aggata.

"Iii, iiiya gue sama Kak Damar aja" Sambung Aggata. Karena sepengetahuan Aggata Kak Jessica menyukai Rama dan tak mungkin dia mau bersama Rama lagian dari awal ini hanya bohong Rama saja.

"Tuhh, Ram yuk" Ucap Jessica dan diangguki oleh Rama pasrah.

.

.

Sesampainya di parkiran Aggata hanya diam sedangkan Damar sudah menaiki Motornya.

.

"Kenapa? Ayo naik" Ujar Damar.

"Tapi kak, kan tadi si Rama juga bohongan kok, biar nanti naik bus aja didepan" Jawab Aggata kikuk.

"Ayo ah, udah sore" Damar menarik pergelangan tangan Aggata untuk naik ke motornya.

.

.

Tak ada yang memulai percakapan, sepanjang perjalanan hanya deru angin yang mengibaskan rambut Aggata yang sebagian tak tertutup helm itu.

At The Right Time (Dahmin) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang