18

42 12 0
                                    

.

.

Selamat Membaca.

.

.

"Emm, oke,, lalu jawaban lo? "

"Ram,,, jujur, gue baru aja jadian sama Kak Damar" Ucap Aggata hati-hati karena dia tau Rama dan Damar bersahabat.

"Hah?! " Tanya Rama yang berusaha mencerna kata-kata Aggata barusan.

"Emm, iya, tadi disekolah pas Istirahat, gue sama kak Damar jadian"

.

*Flash Back

- Jam Istirahat 2

.

Aggata menaiki Anak Tangga menuju Rooftop dengan perasaan Campur Aduk, antara senang dan gugup pada waktu bersamaan.

Sesampainya di pintu Rooftop Ia melihat seorang pemuda yang membelakanginya.
Ia jelas tau siapa itu, seseorang yang mengundangnya ke atas sini.

.

Perlahan Aggata melangkah mendekat ke arah pemuda tersebut.

.

"Kak, udah lama ya nunggunya? " Tanya Aggata.

"Ah,, enggak juga" Jawab Damar menoleh dengan senyum Tipis dan tidak lupa dengan eyes smilenya juga.

.

Damar berbalik menghadap kearah Aggata.

"Ta" Panggil Damar lembut.

.

Deg!

.

Irama Jantung Aggata mulai tidak sehat dengan panggilan lembut barusan.

"Ii, ii, iiya kak? " Jawab Aggata terbata-bata.

"Lo mau jadi pacar gue?" Tanya Damar to the point.

Aggata membeku ditempat, masih berusaha mencerna apa yang barusan pemuda di hadapannya ini katakan.

"Ta? " Damar mengibaskan Telapak tangannya didepan wajah Aggata, berusaha mengembalikan kesadaran gadis tersebut.

"Ahhh, iyyaa, iii, ii, ya gimana kak tadi ngomong apa? " Tanya Aggata kembali dengan gugup dan salah tingkah sendiri, mencoba menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal.

"Sorry ta, gue lancang ya,, ? "

"Ahh enggak! Apa tadi gimana? " Aggata mulai frustasi. Bisa-bisa dengan sikapnya sekarang membuat moment ini malah rusak nantinya.

"Gue nanya,,, lo mau jadi pacar gue? " Ucap Damar mengulang pertanyaannya.

"IYA GUE MAU! " jawab Aggata cepat tanpa berfikir lagi.

.

.

.

*Flash back Off.

.

.

Setelah Aggata mulai menjelaskan yang terjadi tadi siang Rama hanya bisa mengangguk.

"Ram,, " Ucap Aggata hati-hati.

"Hmm" Jawab Rama tanpa menoleh ke arah Aggata.

"Lo marah ya? " Tanya Aggata.

"Engga,, buat apa gue marah?" Ucap Rama.

"Maaf" Lirih Aggata.

"Yuk pulang udah malem" Ajak Rama berdiri dari kursi Taman yang ia duduki tadi.

At The Right Time (Dahmin) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang