Happy reading :)
Awas banyak typo!
-
-
-Pagi itu, suasana di gerbang sekolah sangat riuh. Begitu banyak siswa perempuan disana yang sedang berbisik-bisik. Dan penyebab itu semua adalah ada seorang pemuda berwajah tampan — yang sepertinya adalah siswa baru — sedang berjalan santai dengan kedua tangan ia masukkan ke dalam saku celananya.
"Eh, itu siapa? Ganteng banget."
"Anak baru kayaknya."
"Kelas berapa, ya?"
"Semoga aja satu kelas sama kita."
"Astaga, ganteng banget, tuh orang."
"Hai, kenalan, yuk."
Pemuda itu tidak peduli dengan banyaknya siswa perempuan yang terus memandangnya seraya berbisik-bisik. Ia terus berjalan menuju ruang kepala sekolah.
Di lain sisi, seorang gadis cantik sedang berjalan dengan wajah ditekuk. Ia juga tak henti-hentinya menggerutu. Matanya terus melihat ke sekeliling. Sepertinya ia sedang mencari seseorang.
"Rachel sama Elvi mana, sih? Kurang ajar banget mereka. Main ninggalin gue gitu aja. Awas aja kalau udah ketemu."
Karena gadis itu terlalu sibuk mencari kedua temannya, ia sampai tak melihat ke depan. Dan pada akhirnya ia menabrak seseorang.
"Aduh! Lihat-lihat dong, kalau jalan!" bentak gadis itu. Ia mendongak melihat siapa yang baru saja ia tabrak. Dan seketika ia terdiam. Dia sedang terpesona dengan ketampanan pemuda yang baru saja ia tabrak.
"Maaf, gue nggak lihat," kata pemuda itu.
Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali. "A-ah, i-iya, nggak apa-apa," ucap sang gadis.
"Lo murid baru, ya? Kok gue nggak familiar sama muka lo?" tanya gadis itu.
"Iya, gue murid baru. Sekarang gue mau ke ruang kepala sekolah. Lo tahu nggak dimana? Dari tadi gue muter-muter nggak ketemu-ketemu."
"Gue tahu, kok. Mau gue anter?" tawar gadis itu.
"Boleh," jawab sang pemuda.
"Oh, ya. Kenalin, gue Bellvania. Panggil aja Bella," kata gadis yang bernama Bella itu seraya mengulurkan tangannya. Pemuda itu menerima uluran tangan dari Bella.
"Rezvan."
"Yuk, gue anter," kata Bella.
Lalu keduanya berjalan beriringan menuju ke ruang kepala sekolah.
"Lo pindahan dari mana?" tanya Bella.
"Gue dari Bekasi," jawab Rezvan.
"Kenapa pindah?"
"Bokap dipindah tugasin disini. Lagipula, kakak gue pada kuliah disini," jelas Rezvan. Bella mengangguk paham.
"Oh, ya. Lo jurusan apa?"
"IPS."
"Sama, dong."
"Oh, ya? Semoga kita satu kelas, ya?"
Bella tersenyum lalu mengangguk.
"Udah sampai," kata Bella saat keduanya sudah tiba didepan ruang kepala sekolah.
"Makasih, ya Bell?"
"Sama-sama. Ya udah, gue duluan, ya?" Rezvan mengangguk. Kemudian Bella pergi dari sana.
***
"Aduh, Les... Kok lo bisa jatuh, sih?" tanya Allen, teman semeja Alessa.
![](https://img.wattpad.com/cover/292684740-288-k782309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Downpour
Teen Fiction[ON GOING] ~Laksana Jentayu Menantikan Hujan~ Sebuah kisah perjuangan dan pengorbanan yang harus dilakukan. Menyerah bukanlah kata yang tepat. Bahkan hujan selalu kembali walau telah jatuh berkali-kali, seolah tidak peduli berapa banyak sakit yang d...