Chapter 13

10 2 0
                                    

Hai! Lama tak berjumpa ya :)

Happy reading😊

Awas banyak typo!!

-
-
-

Sabtu pagi menjelang siang yang mendung, Juna melajukan motornya ke sebuah toko bunga yang selalu ia datangi. Dia ingin mengunjungi seseorang.

Sesampainya disana, Juna melihat seseorang yang dia kenal sedang berbicara pada temannya. Dia adalah Rachel dan Elvi.

"Mawar aja, Chel. Bagus mawar."

Sayup-sayup Juna mendengar percakapan kedua orang yang berdiri membelakanginya itu.

"Baby's Breath lebih bagus. Titik."

"Kenapa harus Baby's Breath?"

Rachel mengambil satu tangkai bunga Baby's Breath yang ada di depannya. "Lihat, bunganya kecil-kecil, lucu. Artinya itu tentang ketulusan, kemurnian, cinta sejati. Baby's Breath itu udah kayak lambang diri gue gitu. Dan yang paling penting, bunga ini lucu dan cantik kayak gue, hehe..."

Elvi menatap Rachel tak suka. "Tapi menurut gue, lo itu nggak tulus, nggak murni, dan nggak lucu sama sekali," kata Elvi yang langsung mendapat tatapan tajam dari Rachel.

"Tapi nyokap gue bilang gitu," ucap Rachel dengan bibir mengerucut.

Juna mengerutkan keningnya. Dia seperti pernah mendengar kalimat yang diucapkan Rachel barusan. Juna berusaha mengingat dimana ia mendengarnya.

-

"Bunga Baby's Breath-nya cantik, ya?" kata seorang gadis kecil dihadapan Juna seraya mengambil setangkai bunga Baby's Breath yang ada didalam vas di depannya.

Juna kecil menggeleng, "Masih bagus bunga Krisan. Baby's Breath jelek. Bunganya kecil banget," sanggah Juna.

"Baby's Breath paling bagus. Titik!"

"Bagus apanya?"

"Kata Mama, bunga Baby's Breath itu lambang diri aku. Katanya, aku lahir diawal musim panas. Terus kata Mama, arti bunga ini kayak aku, tulus, murni. Dan yang paling penting lucu dan cantik kayak aku, hehe."

-

"Sandra," ucap Juna spontan, membuat Rachel dan Elvi menoleh ke arahnya.

"Lho? Juna? Lo ngapain disini?" tanya Elvi.

"Lo tadi panggil gue, ya?" tanya Rachel.

Elvi menatap Rachel. "Juna tadi panggil yang namanya 'Sandra'. Emang nama lo 'Sandra'?"

Rachel balik menatap Elvi. "Waktu kecil ada beberapa orang yang panggil gue Sandra. Karena katanya gue lebih cocok dipanggil 'Sandra'. Nama gue, 'kan ada 'Sandra'-nya. Rachel Cassandra Jovita," sahut Rachel dengan menekankan kata 'Sandra'.

Hal tersebut membuat Juna terkejut. Namun, dia langsung mengendalikan ekspresinya agar Rachel dan Elvi tidak menyadarinya.

"Ekhem... Gue mau beli bunga. Permisi," kata Juna kemudian beranjak menghampiri salah seorang pegawai toko untuk minta dirangkaikan sebuket bunga Krisan dan juga Baby's Breath.

Selesai dengan urusannya di toko bunga, Juna segera pergi menuju tempat tujuan utamanya. Tempat pemakaman umum.

Sesampainya disana, Juna segera menuju sebuah makam yang cukup jauh dari pintu masuk pemakaman. Ia menggenggam buket bunga Krisan dan Baby's Breath yang tadi dibelinya. Senyuman yang jarang ia perlihatkan terukir dibibirnya. Juna berhenti disamping makam dengan nisan bertuliskan Azra Arlinda. Ibunya. Kemudian ia berjongkok disamping makam.

DownpourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang