Happy reading :)
Awas banyak typo!
-
-
-Seperti rencana yang dibuat hari Senin lalu, hari ini Alessa, Allen, Maya, dan Dhifa akan pergi jalan-jalan berempat.
Saat ini Alessa tengah bersiap-siap. Ia sedang mengikat rambutnya saat ponselnya berdering. Sesegera mungkin Alessa mengakhiri kegiatannya mengikat rambut untuk mengangkat panggilannya. Ia pikir itu mungkin salah satu temannya yang menyuruhnya untuk cepat datang ke tempat yang sudah disepakati kemarin karena Alessa sudah telat 10 menit dari jam yang seharusnya.
Tapi dugaan Alessa salah saat melihat nama si penelepon.
Arjuna
"Ngapain Juna telepon gue?" tanya Alessa penasaran. Kemudian ia pun segera menggeser ikon telepon warna hijau untuk menerima panggilan tersebut.
"Halo, Jun. Ada apa?" tanya Alessa.
"Halo, Kak Alessa. Ini aku Arsya," jawab suara diseberang sana yang merupakan adiknya Juna dengan suara pelan.
"Kenapa, Arsya? Kok ngomongnya bisik-bisik gitu?"
"Kak Juna lagi mandi. Arsya ambil HP-nya nggak bilang. Sebenernya Arsya udah mau telepon kakak dari kemarin. Tapi kemarin, Kak Juna pulang malem. Jadi, nggak jadi telepon, deh."
"Oh, gitu."
"Iya. Arsya mau kasih tahu kalau hari ini Kak Juna ulang tahun. Arsya mau kasih kejutan buat Kak Juna. Tapi bingung. Kak Alessa mau bantuin Arsya nggak?"
Alessa berpikir sejenak. Memberi kejutan untuk Juna? Itu akan menjadi hal yang sulit mengingat Alessa tidak dekat dengan Juna dan terlebih lagi Juna orangnya sangat kaku.
"Mm... Nanti coba kakak tanya ke temen-temen dulu, ya?"
"Oh, gitu ya, kak? Oke. Tapi nanti aku telepon kakak pakai HP-nya siapa? Kak Juna mau pergi."
"Gini, Arsya suruh maid buat ngirim nomor telepon rumah ke kakak. Nanti kakak telepon," kata Alessa memberi solusi.
"Oke, kak. Makasih, ya?"
"Iya, sama-sama. Sekarang cepet cari maid-nya. Keburu kak Juna selesai mandi."
"Iya, kak. Bye."
"Bye."
"Duh, gimana, nih? Kalau mereka gue ajak, pada mau nggak, ya? Ya kali gue sendirian ke sana?"
Alessa terus berpikir tentang bagaimana dia akan memberi kejutan untuk Juna. Sampai akhirnya ponselnya menyala memperlihatkan notifikasi pesan dari Maya yang meminta agar Alessa segera datang. Buru-buru Alessa mengambil tas dan kunci mobilnya kemudian segera berangkat.
***
"Maksud lo, lo minta kita buat ikut kasih kejutan buat si tembok es, gitu?" tanya Maya setelah Alessa datang dan memberitahu tentang permintaan Arsya.
"Iya," ucap Alessa.
"Cuma kita berempat?" tanya Allen.
"Rencananya sih, gue mau ajak Rezvan sama Alvin juga. Kan nggak lucu kalau cuma kita berempat," jawab Alessa.
"Mau kasih kejutan kapan?"
"Nanti malem. Tadi gue udah telepon Arsya, katanya orang tua mereka malam ini pergi. Jadi kita bisa ke sana," ujar Alessa.
"Tunggu. Juna, 'kan ulang tahun. Adiknya minta kita buat kasih kejutan, tapi kenapa orang tuanya malah pergi?" tanya Dhifa yang tak paham.
Alessa menggigit bibir bawahnya. Belum ada yang tahu selain dirinya kalau Juna itu adalah anak broken home. Apakah dia harus memberitahu teman-temannya agar mau ikut bersamanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Downpour
Ficção Adolescente[ON GOING] ~Laksana Jentayu Menantikan Hujan~ Sebuah kisah perjuangan dan pengorbanan yang harus dilakukan. Menyerah bukanlah kata yang tepat. Bahkan hujan selalu kembali walau telah jatuh berkali-kali, seolah tidak peduli berapa banyak sakit yang d...