26 - Red-handed

1.5K 91 1
                                    

(Sekilas flash back tentang Wol Ya)

Ayah Wol Ya yang merupakan penjaga gerbang istana, sebenarnya adalah salah satu pengikut Pangeran Jinhyeong. Sejak kecil ayahnya mengajari Wol Ya bela diri dan memanah. Ia juga dimasukkan ke istana sebagai dayang untuk dijadikan mata-mata.

Dialah yang selama ini melaporkan hal-hal yang terjadi di istana, terutama yang berhubungan dengan sang Raja. Ia tahu apa yang terjadi terhadap Jang Mi sejal awal, namun ia tak bisa berbuat apapun selain mengirimkan laporan ke toko buku yang merupakan basecamp 3. Semua harus sesuai dengan planning. Ia cukup merasa bersalah tak dapat menolong Jang Mi lebih awal sehingga gadis remaja itu harus melalui berbagai penderitaan ini. Semua ini demi kepentingan yang lebih besar.

Semuanya memang sudah direncanakan. Hanya satu yang diluar rencana, yaitu perasaan cintanya terhadap Selir Im.

(Flash back end)

*****

Da Kyung menghapus keringat dari pelipis Jang Mi yang masih belum sadarkan diri. Bidan sudah mengatasi pendarahan yang gadis itu alami, dan berhasil menyelamatkan kandungannya. Untuk sementara ia dirawat di kediaman Jinhyeong.

Sementara itu, Jinhyeong mempersiapkan pasukannya. Ia dapat merasakan bahwa waktunya sudah dekat.

*****

Sementara itu, Wol Ya sedang bersenang-senang dengan Yeon Ae. Ia membawakan sebuah minyak gosok, melumuri seluruh tubuh Yeon Ae dengan itu, menggosok dan memijatnya dengan lembut dan penuh sensualitas. Yeon Ae pun melakukan hal yang sama. Ia melucuti pakaian Wol Ya dan mengolesi tubuhnya dengan minyak.

Dua tubuh yang licin dan berminyak itu menyatu dalam pelukan. Jari Wol Ya yang berlumur minyak keluar masuk di liang Yeon Ae dengan mudah. Yeon Ae pun melakukan hal yang sama. Yeon Ae kini tidak egois untuk menikmatinya sendiri. Mereka sama-sama memasuki puncak gairah mereka.

*****

Di sisi lain, Lee Jung yang tak dapat tidur karena utusannya tak juga muncul untuk memberikan laporan berhasil tidaknya mereka menghabisi nyawa Jang Mi, akhirnya berjalan-jalan di taman. Langkahnya menuju kediaman Yeon Ae. Lampu di sana sudah dimatikan. Ia berpikir istri termudanya itu sudah tidur, maka ia melarang kasim dan dayang untuk mengumumkan kedatangannya. Ia hanya ingin melihat Yeon Ae sebentar saja. Ia menyusuri lorong remang-remang menuju kamar Yeon Ae.

Tiba-tiba ia mendengar suara desahan wanita. Dua wanita, lebih tepatnya. Terdengar begitu nikmat dan syahdu.

Ia pun berjalan cepat dan membuka pintu kamar Yeon Ae. Betapa terkejutnya ia pada pemandangan tak senonoh yang sedang berlangsung di hadapannya.

Dua wanita telanjang yang sedang orgasme itu menjerit terkejut, segera menutupi tubuh mereka dengan selimut.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Murka Lee Jung.

Rombongan kasim, dayang dan para pengawal langsung menerobos masuk saat mendengar suara kencang sang raja, khawatir jika terjadi apa-apa. Mereka semua pun terkejut saat melihat apa yang sebenarnya terjadi, dan langsung memalingkan wajah mereka.

"Apa yang kulihat tadi? Kalian melakukan hubungan seksual? Kalian berdua?"

Baik Yeon Ae maupun Wol Ya sama-sama bungkam, tak tahu harus menjawab apa. Mereka sudah ketangkap basah.

"Periksa perempuan itu, apakah dia benar-benar perempuan, atau kasim yang menyamar menjadi perempuan!"

Para dayang dan kasim segera menyeret Wol Ya turun dari ranjang dan memeriksanya.

"Dia wanita tulen, Jeonha," kata Kasim.

Lee Jung mengernyit, "bagaimana bisa... dua orang wanita..."

"Ampuni kami, Jeonha, hamba pantas mati..." ucap Wol Ya yang segera berlutut.

Lee Jung masih menatap Yeon Ae yang duduk meringkuk dalam balutan selimut, memalingkan wajah darinya, tak ada inisiatif sama sekali untuk memohon ampunan.

"Bawa perempuan laknat itu ke penjara. Siksa dia sampai mati. Kalau kalian mau, perkosa saja dia ramai-ramai," titah hukuman Lee Jung terhadap Wol Ya.

"Jangan..." Yeon Ae baru buka suara, dan itupun demi sang dayang hina.

"Tunggu apa lagi? Bawa dia!"

Para pengawal segera menyeret Wol Ya yang masih dalam keadaan telanjang bulat.

"Jangan!!!" Yeon Ae segera turun dari ranjangnya, tak peduli selimutnya tak lagi menutupi tubuh polosnya. Ia hendak mengejar para pengawal yang akan membawa pergi kekasihnya.

Lee Jung sigap menangkap tubuh istrinya dan membalutnya dengan selimut, lalu melemparkannya ke atas ranjang.

"Berani-beraninya kau mengekspos tubuhmu di saat ada banyak laki-laki di sini! Perempuan hina!" Lee Jung menamparnya beberapa kali.

Kasim segera mengajak para dayang untuk segera keluar dari kamar itu. Namun sebelum semuanya sempat pergi, Lee Jung menyeret Boon Yi untuk tetap di kamar. Ia menutup pintu dan memerintahkan pengawal untuk berjaga di depan.

*****

Ayah Wol Ya yang baru selesai tugas dan hendak pulang, terkejut mendengar keramaian dari kediaman Selir Im. Ia terbelalak melihat putrinya diseret pengawal dalam keadaan tak berbusana.

"Apa yang terjadi?" Ia menghadang salah satu pengawal.

"Terjadi perbuatan tak senonoh di dalam sana. Sekarang Jeonha sedang menghukum Sowon-mama. Dan ada dayang junior juga yang ditahan."

Ayah Wol Ya panik, sejenak ia bingung harus berbuat apa. Tapi kemudian ia berlari keluar istana, menuju kediaman Pangeran Jinhyeong.

****

"Gyaaaa!!!" Boon Yi menjerit saat Lee Jung merobek-robek pakaiannya.

"Apa yang kau lakukan terhadap Boon Yi!" Jerit Yeon Ae.

"Apa kau ingin tahu bagaimana caraku selama ini jika ingin berhubungan badan dengan Permaisuriku, atau denganmu beberapa bulan belakangan ini?"

Boon Yi menjerit dan menangis ketika tangan besar sang raja menggerayangi dadanya yang masih rata itu, mencubit putingnya hingga ia menggelepar kesakitan.

"Jangan! Jangan!!!" Yeon Ae berusaha melepaskan gadis kecil itu dari tangan Lee Jung, namun ia didorong keras hingga kepalanya menghantuk kaki ranjang.

Lee Jung memasukkan jarinya ke dalam kemaluan Boon Yi. Anak itu menjerit kesakitan.

"Boon Yi-ah..."

Susah payah Yeon Ae berusaha untuk bangkit. Ia berlutut hingga keningnya menyentuh lantai

"Ampuni aku, Jeonha... Aku bersalah. Hukum saja aku, jangan hukum orang lain yang tidak bersalah. Mohon kebijaksanaan anda..."

Melihat Lee Jung beranjak dari Boon Yi, Yeon Ae menghela lega. Namun ia khawatir karena dayang kecil itu tak bergerak.

"Boon Yi-ah..."

Yeon Ae menyeret tubuhnya untuk menggapai Boon Yi, namun kakinya ditarik. Tubuhnya dibalikkan hingga ia terlentang. Lee Jung langsung menancapkan penisnya yang telah mengeras ke dalam vagina Yeon Ae. Ia menghentak-hentaknya dengan kasar.

"Katakan, apa yang kurang dariku? Apa yang tidak kau dapatkan dari laki-laki sepertiku sehingga kau lebih suka bermain dengan perempuan? KATAKAN!!!"

Yeon Ae hanya menjawab dengan linangan air mata.

"Mendesahlah, Yeon Ae, mendesahlah seperti yang kau lakukan tadi bersama perempuan itu!"

"Aku tak pernah mendengarmu mendesah senikmat itu saat bersamaku. Apakah selama ini aku kurang memuaskanmu? Apakah kau tidak menyukai permainanku?"

"Aku tulus mencintaimu, Yeon Ae... tapi kenapa? KENAPA!!!"

Cairan putih kental tersemprot ke dalam rahim Yeon Ae, berenang-renang berlomba menuju sel telurnya.

Tepat ketika itu terjadi, pintu kamar didobrak. Dua pengawal yang berjaga di depan sudah tewas ditebas pedang, dan beberapa pria berikat kepala marun menerobos masuk mengepung sang raja dan menghunuskan pedang kepadanya.

*****

Tbc

Little Concubine (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang