Aku ingin menjadi kupu-kupu, yang kini sedang hinggap di atas telapak tanganku, lalu kembali terbang menuju taman bunga untuk menghisap madu.
Aku ingin menjadi burung pipit, yang sedang bernyanyi di atas pohon tempatku berdiri di bawah rimbunan daun...
Kyung Mi memasuki kamar Lee Jung. Mereka hanya berdua saja, tanpa Min Young yang sibuk dengan bayi perempuan kedua yang baru beberapa hari lalu ia lahirkan. Duduk di pangkuan Lee Jung, Kyung Mi segera melumat bibir Lee Jung dengan penuh nafsu. Tangan-tangan Lee Jung bergerak cepat melepaskan pakaian Kyung Mi. Mereka pun segera hanyut dalam gairah.
Setelah hampir setahun menjadi 'alat perangsang', Kyung Mi menginginkan posisi yang lebih aman. Ketika Min Young sudah hamil dan tidak berhubungan intim dengan Lee Jung, diam-diam Kyung Mi yang melayani pria itu secara privat. Kini ia telah berusia lima belas tahun. Sudah sejak setahun ia mendapatkan menstruasi, dan rahimnya telah siap untuk dibuahi. Ia ingin mengandung anak laki-laki untuk Lee Jung dan diangkat menjadi selir resmi. Kalau bisa, ia ingin menggeser posisi Min Young. Apalagi setelah dua kali hamil, Min Young hanya melahirkan anak perempuan.
*****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harapan Kyung Mi terkabulkan. Ia mengandung dan diangkat menjadi selir resmi Lee Jung. Min Young memberinya ucapan selamat dengan senyum yang manis, namun sebenarnya, hatinya sangat sakit. Ia tidak mencintai Lee Jung, namun merasa terkhianati. Seorang dayang remaja yang polos dan ia percaya, menusuknya dari belakang.
Bulan demi bulan berlalu, kandungan Kyung Mi semakin besar. Tabib memprediksi bahwa bayi yang ia kandung berjenis kelamin laki-laki. Min Young semakin murka mendengar hal ini. Rasanya ia ingin meracuni perempuan itu, namun ia berusaha berpikir lebih jernih. Jika ia membunuhnya atau membuatnya keguguran secara langsung, dia akan segera ketahuan dan mendapat hukuman.
"Moon Sanggung, carikan ramuan yang dapat berpengaruh buruk terhadap janin, tapi tidak menggugurkannya. Hanya membuatnya cacat atau sakit. Apakah ada ramuan seperti itu?"
"Ada, Mama. Saya bisa membuatnya."
Min Young tersenyum lega, "aku bersyukur memilikimu, Moon Sanggung."
*****
Ketika para tabib sedang lengah, keponakan Dayang Moon menyelipkan suatu bahan yang dapat menghambat pertumbuhan janin, yang akan dicampurkan ke dalam jamu kesehatan yang biasanya diminum oleh Kyung Mi. Selama tiga bulan menjelang hari kelahiran, Kyung Mi rutin meminumnya. Ia sama sekali tidak curiga, karena tabib yang membuatnya adalah salah satu kerabat jauhnya, yang selalu mengontrol asupan gizinya.
Ketika tiba hari Kyung Mi melahirkan, keponakan Dayang Moon segera menyingkirkan bahan berbahaya tersebut, membakarnya hingga tak bersisa. Tak ada yang menyadari hal ini, karena semua sedang sibuk membantu gadis remaja yang akan melahirkan.
Kyung Mi menjerit-jerit karena merasakan sakit yang tak tertahankan, rasanya seperti mematahkan semua tulang di tubuhnya. Beberapa kali ia ingin menyerah, ingin mati saja. Tetapi mengingat kembali tujuan dan ambisinya, ia kembali berjuang untuk mengejan. Air ketuban yang sudah pecah membuat kontraksinya semakin intens. Mencengkeram erat kain yang tergantung di atas kepalanya, ia mengejan sekuat tenaga. Perih dan panas di bagian mulut vagina yang telah melebar membuat jeritannya semakin kencang. Namun ia terhibur dengan ucapan sang bidan, bahwa kepala bayinya sudah keluar. Mendorong sekali lagi, bayi laki-lakinya akhirnya lahir. Lega sekali rasanya.
