Biasanya, tiga bulan pasca para selir melahirkan, entah bayi yang dilahirkan itu selamat ataupun tidak, Lee Jung akan tetap menyetubuhi mereka kapanpun ia mau. Akan tetapi kali ini sedikit berbeda. Lee Jung menahan diri sampai hampir setengah tahun setelah Yeon Ae melahirkan, tidak menyentuhnya sama sekali. Ia berpikir, mungkin Yeon Ae masih berduka atas kematian bayi mereka. Ia juga tidak melampiaskan nafsunya kepada selir yang lain, padahal masih ada Selir Han yang masih dapat menaikkan gairah sang raja, atau ia bisa mengambil selir baru jika ia mau, namun ia tak melakukannya.
Sementara itu, Yeon Ae mengira Lee Jung sudah tidak menginginkannya lagi yang telah gagal melahirkan anak yang sehat dan lalai menjaganya, karena Lee Jung tidak pernah datang ke kediamannya lagi. Padahal itu karena Lee Jung tidak akan sanggup untuk tidak menerkam Yeon Ae jika bertemu dengannya. Tak merasa rindu ataupun sedih, Yeon Ae justru lega. Ia pikir ia akan menjadi seperti Selir Park yang hidup sendiri tanpa anak dan terlupakan oleh Raja.
Tetapi suatu hari Lee Jung kembali. Ia memeluk Yeon Ae dengan kerinduan yang menggila. Tubuhnya segera bereaksi dengan hasrat yang selama lebih dari setahun ia pendam, kini meledak bagaikan letusan gunung berapi. Ia segera menjatuhkan Yeon Ae di atas ranjang dan melucuti pakaiannya, menyapu wajah dan lehernya dengan lidah, menghujaninya dengan ciuman dan belaian. Tubuh Yeon Ae mulai basah oleh air liur bercampur dengan keringat milik Lee Jung. Ia mengernyit jijik. Ia dapat merasakan kejantanan Lee Jung yang sudah mengeras sejak memeluknya di depan pintu tadi, kini menggesek-gesek di sekitar selangkangannya, siap untuk memasuki lubang yang kembali menyempit seperti perawan karena sudah sangat lama tidak terpakai.
Tiba-tiba sekujur tubuh Yeon Ae merinding. Saat Lee Jung hendak memasuki miliknya, ia mengempitkan kedua kakinya, tak sengaja menjepit penis Lee Jung dengan kedua pahanya. Lee Jung menjerit kaget.
"Awww... hei, lepaskan! Kau menyakiti 'adikku'. Apakah ini semacam metode baru dalam permainan kita?"
"Ah, maaf, Jeonha," ucap Yeon Ae yang kembali membuka kakinya.
Saat ia hendak memasukinya, lagi-lagi Yeon Ae mengempitkan kakinya dan bergerak mundur. Lee Jung melenguh frustrasi. Ia bagai kembali ke titik awal pernikahan mereka, saat Yeon Ae masih belum dapat menahan rasa takutnya dalam berhubungan seksual.
"Maaf, Jeonha, saya belum siap--"
"Tahukah kau betapa sakitnya aku menahan diriku selama ini? Aku menunggumu yang mungkin masih sedih setelah kematian Hyeon. Aku sengaja tidak pernah mengunjungimu agar aku dapat menahan diri. Tapi... kau masih belum siap? Aku harus menunggu sampai berapa lama lagi?" Murka sang Raja.
Yeon Ae segera berlutut, "ampun, Jeonha, saya pantas mati."
Lee Jung mengenakan kembali jubahnya, mengikatnya sembarangan. Dalam kondisi berantakan, ia berlari menuju kediaman ratunya.
*****
Min Young yang baru bersiap untuk tertidur, terkejut dengan kedatangan Raja, terlebih melihat keadaannya yang sangat kacau.
"Tolong aku, Min Young."
"Apa?"
"Tolong keluarkan..." Lee Jung menunjuk bagian bawah tubuhnya, "mumpung masih keras, pergunakan saja, siapa tahu kau bisa melahirkan satu anak lagi untukku dan mematahkan rumor bahwa aku hanya bisa berhubungan badan dengan gadis muda, karena tidak ada dari istriku yang hamil saat sudah mencapai usia 20an."
Min Young terbahak, "dengan umur segini?"
"Cepatlah, atau aku akan pergi ke selirku yang lain!"
"Baiklah," Min Young segera menyingkap roknya, duduk di atas tubuh Lee Jung dengan penis yang menancap di vaginanya, "terima kasih karena mengunjungiku terlebih dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Concubine (Complete)
Fiction HistoriqueAku ingin menjadi kupu-kupu, yang kini sedang hinggap di atas telapak tanganku, lalu kembali terbang menuju taman bunga untuk menghisap madu. Aku ingin menjadi burung pipit, yang sedang bernyanyi di atas pohon tempatku berdiri di bawah rimbunan daun...