16 - Alone Again

2.1K 162 4
                                    

Melewati kediaman Selir Park, Lee Jung berhenti sejenak melihat wanita itu sedang menyiram tanaman di kebun mininya. Ia sering melihat wanita ini di sekitar Yeon Ae. Sepertinya mereka sangat dekat. Namun seperti biasa, ia tidak ingat nama wanita-wanita yang ia tiduri selain Min Young dan Yeon Ae. Ia baru tahu setelah kasim memberitahunya.

"Jeonha," Selir Park tak dapat menyembunyikan keterkejutannya saat melihat Lee Jung mampir ke kediamannya.

"Sepertinya sudah sangat lama aku tidak menginjakkan kakiku di rumah ini, sekarang telah berubah menjadi perkebunan," canda Lee Jung.

"Apa boleh buat, saya tidak dapat memberikan keturunan untuk anda. Daripada bosan hidup sendiri, saya merawat tanaman-tanaman ini untuk menghibur diri."

Lee Jung melangkah maju perlahan, dan tiba-tiba merengkuh Selir Park ke dalam dekapan. Selir Park berjengit kaget, sedangkan para kasim dan dayang memalingkan wajah mereka.

"Maaf, telah mengabaikanmu selama ini," ucap Lee Jung.

Dari kejauhan, Selir Jung yang kebetulan lewat tampak sangat terkejut. Selama ini Selir Park selalu terkucilkan, apalagi sejak ia tidak dekat dengan Ratu lagi. Wanita introvert itu seperti punya dunianya sendiri dan kurang pandai bergaul. Apalagi ia tak melahirkan keturunan untuk Raja, selir lain pun berpikir bahwa wajar saja dia ditinggalkan oleh sang Raja.

Namun kini, Raja kembali mengunjunginya.

****

Ratu Hong menggendong seorang bayi laki-laki yang baru lahir subuh tadi dengan senyum sumringah.

"Jungjeon-mama, selamat atas kelahiran cucu pertama anda," ucap para selir.

"Selamat kepada Hwa Ryung Gongju," ucap mereka kepada puteri pertama Raja yang berbaring di ranjang ruang bersalin istana.

"Aku tidak menyangka, aku sudah menjadi seorang nenek. Padahal sepertinya baru kemarin aku menggendong Hwa Ryung," kata Ratu.

"Dan sebentar lagi, Eomma-mama akan menggendong adikku yang usianya beberapa bulan lebih muda daripada anakku," canda Hwa Ryung.

Ratu Hong tertawa sambil mengelus perutnya yang telah mulai tampak menonjol, "salahkan ayahmu."

"Bagaimana bisa saya menyalahkan Abba-mama? Saya bahkan punya ibu yang usianya lebih muda dari saya."

Semua mata melirik Yeon Ae.

"Ah, bukan maksud saya untuk menyinggung anda, Eommoni," ucap Hwa Ryung.

"Tidak, Gongju, saya tidak tersinggung sama sekali. Saya bangga bisa menjadi ibu termuda di sini," kata Yeon Ae sambil tertawa, diikuti oleh selir yang lain.

Ratu Hong tidak ikut tertawa. Ia memijat tengkuknya yang cenut-cenut. Ia meletakkan cucunya ke dalam boks bayi, tepat saat tubuhnya terhuyung, hampir pingsan. Semua orang menjerit kaget. Hwa Ryung pun hampir bangkit dari ranjang.

"Mama, sebaiknya anda istirahat."

Ratu terkekeh pelan seraya berbaring di ranjang kosong. Bidan segera memeriksanya.

"Kehamilanku kali ini lebih rewel. Sepertinya karena faktor umur."

"Tekanan darah anda cukup tinggi, harap berhati-hati, Mama. Jangan banyak pikiran dan jangan makan yang asin-asin," kata Bidan.

"Sebaiknya kita pulang saja agar Jungjeon-mama dan Gongju bisa beristirahat," saran Selir Min yang disetujui oleh semua orang.

Selir Min yang lebih dulu sampai di kediamannya, mengajak selir lainnya untuk mampir makan siang bersama.

Little Concubine (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang