"Shaka Altair, nama bapaknya Rafan Altair dan nama emaknya Roseanne"
"Ulang - ulang! Dia kan anak orang kaya jangan mak dan bapak dong. Biar lebih elit manggilnya papih and mamih"
"Hai assalamualaikum, papih, hai hai papih. Wah air lautnya dikit lagi masuk ke dalam villa"
"Gak gitu anjeng, goblok sia"
Zora tertawa keras saat melihat sahabatnya Resi kesal dengan kalimat terakhirnya. Hari ini pertama Zora masuk sekolah sebagai siswa SMA yang duduk dibangku kelas 11, dan yang membuat satu kelas Zora dilanda rasa kaget adalah mereka akan mendapat teman baru hari ini. Setelah melihat daftar nama - nama teman satu kelas, mereka kaget saat melihat nama Shaka Altair ada didaftar nama kelas 11 IPA 4.
Shaka Altair, reputasinya sangat bagus di sekolah tapi sayangnya imagenya tidak cukup bagus. Kalau anak cowok bilang Shaka itu anak yang sombong dan sok cool sedangkan kalau anak cewek bilang Shaka itu pintar, ganteng, kaya raya, cocok jadi visual idol kpop dan tidak baik untuk kesehatan jantung. Tapi kalau menurut Zora, dunia hanya milik mereka sitampan dan sibanyak duit.
Zora dan Resi membaca bioadata diri Shaka yang dicuri dari kantor guru. Bukan Zora yang mencurinya tapi Raden sang ketua kela 11 IPA 4.
"Gue gak asal - asalan ya nyuri ini, ini tuh untuk kebaikan kita semua. Jangan sampai salah sebut nama Rafan ataupun keluarganya, Rafan kan bukan anak biasa" ujar Raden kepada teman satu kelasnya saat mengetahui Rafan akan menjadi teman satu kelas mereka.
"Iya bener itu, gue tadi malem pas scroll tiktok nemu video" ujar Paris teman satu kelas Zora
"Video apa Ris?" tanya Resi
"Cewek pargoy" jawab Paris menyengir lebar yang mendapat pukulan maut dari Resi.
"Pokoknya gitu deh, buat jaga - jaga aja. Siapa tahu nanti ada yang salah sebut terus kita satu kelas dibantai sama keluarganya Altair. We never know gengs" ujar Raden menatap semua anggotanya
"No England, no Inggris this is Indonesia men" ujar Paris karena tidak mengetahui apa arti kalimat terkahir dari Raden.
Sudah menjadi rahasia umum kalau Shaka berasal dari keluarga kaya raya, tapi pertanyaan yang sering muncul adalah kenapa Shaka malah sekolah di sekolah biasa? Biasanya anak orang kaya sekolah di sekolah bergengsi dan berstandar internasional.
"Alasannya apa?" tanya Raden melihat ke arah Zora
"Ya ndak tau kok tanya saya" jawab Zora
Alasannya karena sang mama tidak ingin Shaka hanya bergaul dengan yang setara dengan dia saja. Mama Shaka ingin Shaka melihat kehidupan tidak hanya dari satu sisi saja. Kalau untuk masalah kualitas pendidikan yang didapatkan oleh Shaka sama saja dengan yang didapatkan oleh anak - anak yang sekolah elit. Lagi pula sekolah Shaka yang sekarang ini buruk. Jika diilihat dari riawayat sekolah shaka yang dari TK hingga SMP bersekolah disekolah bergengsi memang sangat jomplang dibandingkan sekolahnya yang sekarang, tapi orang tua Shaka tau apa yang terbaik untuk sang anak.
"Tapi sekolah kita gak buruk kok, ya wajar aja sih kalau Shaka sekolah disini" ujar Resi
"Iyalah gak buruklah, sekolah kita masuk jajaran sekolah bagus kok gue lihat di google. Nihh gue baca di google kalau siswa sekolah Twlight 50 persen diterima di top PTN Indonesia dan juga 30 persen diterima di universitas luar negeri dan 20 persen lagi gak tau kemana" lanjut Sita yang juga teman satu kelas Zora
"Wahh keren, anak pinter memang beda. Bicaranya pake data" ujar Zora mengacungkan kedua jempolnya kepada Sita.
Jika Shaka berasala dari keluarga kaya raya, lalu bagaimana dengan Zora? Hingga sekarang pun tidak ada teman satu kelas Zora yang mengetahui tentang keluarga gadis itu, bahkan Resi yang notabenya adalah sahabatnya sendiri. Zora tidak pernah membicarakan tentang keluarganya kepada siapa pun dan semua orang punya keputusan masing - masing bukan? Kalau kata Resi, Zora itu berasalah dari negara antah berantah. Yang Resi tahu Zora tinggal di rumah besar yang isinya hanya Zora seorang. Teman - temannya tahu alamat tempat tinggal Zora tapi tidak tahu siapa keluarga Zora.
"Pokoknya nih ya kalau nanti Shaka ngomong jawabnya iya - iya aja" ujar Raden yang mendapat anggukan dari teman satu kelasnya.
"Gesss, Shaka udah dateng" ujar Alvaro yang sedari tadi bertugas menjaga pintu.
Semuanya hening seketika dan kembali ketempat duduk masing - masing. Untuk pertama kalinya mereka mempunya teman sekelas yang kaya raya. Resi selaku bendahara kelas sudah menyusun skenario agar Shaka bisa dijadikan pundi pundi rupiah di kelas 11 IPA 4. Zora menahan napas melihat Shaka yang perlahan memasuki ruangan kelas.
"Seperti tokoh utama fiksi yang berjalan dengan cahaya ilahi" gumam Zora menatap Shaka yang kini sudah di depan pintu kelas.
"Ganteng banget Zo" ujar Resi yang diangguki oleh Zora.
"Bau duitnya kecium sampe sini" ujar Zora yang diangguki Resi
Semua mata tertuju pada Shaka, mereka penasaran di mana Shaka akan memilih tempat duduknya.
"Tapi kan yang tersisa cuman satu kursi doang, di sampingnya Tiara" ujar Zora bingung
"Tiara Andini? Bukannya Tiara Andi lagi manggung sekarang ya? Kan lagi musim konser" jawab Resi yang juga bingung.
"Bukan tolol, kalau Tiara Andi satu kelas sama kita mah sujud syukur gue. Tiara temen lu, sicaper dari negeri Konoha" jawab Zora dengan nada kesal.
"Menang banyak dong anjing si Tiara" protes Resi.
Perempuan kelas 11 IPA 4 kecewa dengan fakta kalau kursi yang terisa hanya satu dan itu tepat di samping Tiara. Primadona kelas 11 IPA 4, tapi sayangnya Tiara adalah orang paling menyebalkan menurut perempuan 11 IPA 4.
"Halo Shaka, gak yangka banget kita jadi tablemate" ujar Tiara tersenyum manis menatap Shaka, tapi sayangnya Shaka tidak merespon Tiara.
"Wahhh seru banget pasti dua semester ini karena ada Shaka. Salam kenal ya Shaka" ujar Tiara lagi mencoboa mendekatkan diri, namun lagi - lagi tidak mendapat respon dari Shaka.
"Penonton kecewa" ujar Zora diiringi tawa dari Resi.
"Eh lu mau kemana cok?" tanya Resi melihat Zora yang tiba - tiba berdiri
"Coba tebak" jawab Zora yang mengundang emosi Resi
"Dikata lagi family 100" kesel Resi dan mencubit tangan Zora
"Sakit goblok, gue mau berak. Mau ikut?" tanya Zora
"Babinyeeeee" kesel Resi melihat wajah songong Zora.
"Bye bye manis" ujar Zora, tapi baru berjalan beberapa langkah Zora terjatuh karena tali sepatunya yang tidak diikat
"KONTOL" teriak Zora tepat di samping kursi Shaka.
Baru beberapa menit lalu Raden meningatkan mereka untuk tidak berbiacara asal - asalan tapi Zora seakan lupa akan hal itu, kebiasan gadis itu berkata kasar jika sedang kaget atau pun kesal dan marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY IN LOVE
Teen FictionSEQUEL TRANSMIGRASI GADIS PEMALAS!! Bisa dibaca terpisah, tapi bisa dibaca terlebih dahulu Transmigrasi Gadis Pemalas untuk alur cerita yang lebih jelas. Zora Anara, dia datang karena kesalahan waktu dimasa lalu tapi kesalahan itu membawanya menemu...