.................."Aku tau kau sangat menyukainya, tapi kumohon, lembutlah saat bermain."
Sudah tak terhitung helaan napas dari Shio saat memeriksa tubuh wanita yang masih terlelap dihadapannya ini, Memar di tangan, lebam di wajah, dan terlebih alat vital yang lecet. lengkap sudah.
"Ku sarakan untuk tidak melakukan hubungan intim untuk lima belas hari kedepan-"
"Lebih bagus jika sampai satu bulan."
Shio terus melanjutkan penjelasannya tanpa menghiraukan Chris yang hanya diam tanpa kata.
"dan satu hal yang juga harus jadi catatan untuk kau, Chris-"
Shio memandang Chris kali ini, ia nampak dua kali lebih serius sekarang.
"Setelah membaca catatan medisnya dan mengetahui alasan kenapa dia pingsan, untuk sekarang, ku harap kau tidak mencoba memancing ingatan wanita ini untuk sementara waktu-"
"dan karena aku juga bukan orang yang ahli di bidang kejiwaan, maka dari itu kau memerlukan seorang psikolog atau psikiater untuk menangani hal ini."
Chris hanya diam, ia enggan menanggapi semua informasi yang Shio berikan.
"Aku tidak tau apa hubungan kalian sebelumnya, dan aku juga tidak ingin mengetahui hal itu, tapi satu hal yang perlu kau ingat Chris, menurutku ingatan wanita ini bukan hilang, dia hanya terkunci, dia tidak melupakanmu, kau hanya harus menggali lebih dalam lagi tentang dirimu dalam ingatannya- dengan cara manusiawi."
"Hanya itu yang dapat ku sampaikan, bukan sebagai dokter tapi sebagai temanmu."
........................
Chris kecil terus memeluk Cilla dalam dekapannya, mencoba memberi perlindungan dibalik kukuhan tangan mungilnya, Mereka ditempatkan di sebuah kamar yang penuh dengan mainan anak-anak, bahkan didalam kamar tersebut tersedia cemilan yang diletakkan disebuah meja bundar dekat dengan jendala kaca tanpa gorden yang memperlihatkan cahaya bulan yang bersinar begitu indah. Chris dan Cilla masih setia berpelukan diatas ranjang tidur bergambar kartun kesukaan Chris.
Chris tidak banyak bicara, ia hanya mengelus lembut pucuk kepala Cilla, mencoba memberikan rasa aman untuk adiknya. Cilla, meski masih sesenggukan ia bisa kondusif bahkan menuju terlelap, mungkin efek lelah karena terus menerus menangis sedari tadi.
Pada dasarnya Chris tidak terlalu paham apa yang sebenarnya sedang terjadi, tapi ada satu hal yang Chris pahami,
Ia dan Cilla dipisahkan dari bunda-nya, dan orang-orang besar yang membawanya dan Cilla adalah orang jahat.
Setelah melihat bunda-nya seperti tertidur, Chirs dan Cilla segera dibawa dan dimasukkan ke dalam sebuah mobil, entah kemana tujuannya, Chris juga tak tau, ia dan Cilla menangis saat diperjalanan.
Saat Chris sadar, ia dan Cilla sudah sampai di sebuah rumah megah yang begitu asing. Ia dan adiknya dituntun masuk. Bahkan pria yang membawanya itu menawarkan es krim untuknya.
Chris memang masih kecil, tapi insting seorang Kaka didalam dirinya begitu kuat, ia bergegas menghampiri Cilla yang dituntun oleh pria besar lainnya, Mencoba meraih Cilla dari orang jahat yang memisahkan ia dan adiknya dari bunda mereka.
Pria besar bernama Mayer itu memandang Chris dengan Iba, sungguh ia tidak pernah berniat menyakiti makhluk kecil ini. hati kecilnya pun seperti teriris saat melihat bagaimana tangis ibu dan anak tersebut.
Namun ini adalah perintah dari tuan-nya, ia tak bisa menolak apalagi membantah.
"Aku tidak akan menyakiti kalian, percayalah."
Tatapan Chris tidak bersahabat, ia mencoba menatap pria-pria besar itu dari mata mereka, berusaha menunjukkan keberaniannya.
Mayer menghela napas, ia tentu paham, mana mungkin anak ini akan percaya kepadanya.
Mayer memberi isyarat kepada dua orang yang berada disampingnya untuk mengantar anak-anak ini ke kamar yang sudah disiapkan. Mereka mengangguk lalu berusaha untuk menggendong Chris dan Cilla, namun Chris dengan sigap mengeluarkan suaranya setengah berteriak.
"JANGAN SENTUH!!"
Mayer menghela napas,
"Aku tidak akan menyakitimu, nak-"
"Ini adalah janji-"
Ia perlihatkan raut wajah seriusnya untuk meyakinkan Chris, meski sempat terdiam sebentar akhirnya Chris mau mengikutinya masuk kedalam kamar.
"karena seorang pria tidak pernah mengingkari janjinya."
---------------------------------------------
Aaaa~~ maacih banget yang udah masukin cerita pene ke reading list nya yaaaaa 🥺✨❤️ tau ga sii itu jadi penyemangat juga buat terus menulis wkwkwk 😭🥺❤️✨
Thxkyuu so much ❤️
SilviaVibyanto
JulianiP4
xxxarar
RistiMunawaroh
Kim_mufiDan terima kasih juga kepada semua yang udah ngebaca, ngevote dan komen yaa 🥺✨❤️ itu penambah semangat juga tau~ 🤣
Maaf kalau part ini mengecewakan..🥺 semoga pene lebih bisa cepet updetnya amiin ✨
See yaaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE
RomanceTanpa Ami sadari ia semakin memeluk erat Cilla yang ada dalam dekapannya. Langkahnya cepat meninggalkan hiruk pikuk pesta. Ia masih bisa merasakan pandangan pria itu masih tertuju kepadanya. Intuisi ini semakin nyata, Suami Iris adalah ancaman kehid...