"Cinta itu bisa musnah, ketika kita punah. Tapi gue gak mau lihat Lo punah bersama cinta Lo yang ikut musnah Ra"
~Langit~16. LANGIT UNTUK AURORA
.
.
.
Mengikuti langkah perawat yang membawa tubuh gadis berusia 16 tahun itu ke ruang UGD.
"Ra Lo bertahan" ujar Langit lirih disaat cowok itu mengikuti langkah perawat yang mendorong brangkar.
Melihat pintu UGD tertutup, dengan nafas memburu Langit terduduk dilantai rumah sakit mengacak rambutnya yang basah akibat air hujan, bahkan seragam sekolah nya sudah penuh dengan beberapa bercak darah.
Pernah kehilangan orang ia cinta sudah membuat Langit kebal akan rasa sakit. Tapi entah kenapa, ia tak ingin kehilangan untuk kesekian kalinya, apalagi untuk kehilangan gadis itu.
Mendongakkan kepala sembari bersandar. Keadaannya sangat kacau sekarang. Air mata cowok itu bahkan tak henti-hentinya menetes membasahi pipinya.
Mengambil handphone sembari mengetikkan sesuatu. Hingga tangan itu menekan tombol panggilan, hendak menelpon seseorang.
"Gue pengen Lo cari pemilik truk dengan nomor plat yang gue kirim"
"Setelah Lo temuin pemiliknya-"
"Lo habisin!" Perintah Langit dengan nada dinginnya.
Mematikan sambungan telepon hingga dokter yang menangani Aurora keluar dari ruang rawat beserta beberapa perawat.
"Dok bagaimana keadaan teman saya?"
"Pasien kehilangan banyak darah, jadi ia membutuhkan donor darah. Rumah sakit sudah menyiapkan banyak kantong darah. Tapi sepertinya tidak cukup karena pasien banyak sekali kehilangan darah, dan terlebih lagi darah pasien termasuk langka"
"Golongan darahnya apa dok?" Potong Langit cepat.
"B-, saya harap pendonor bisa memiliki Rhesus darah yang sama, karena darah B Rhesus negatif hanya menerima darah dari Rh yang sama yaitu negatif" jelas dokter itu.
Mendengar penjelasan dokter dengan cepat Langit mengangguk.
"Golongan darah saya B dan Rh nya mines, dokter bisa ambil darah saya" ujar Langit dengan cepat.
Mengikuti langkah dokter hingga netranya tak sengaja melihat Aurora dibalik kaca ruang rawat.
gadis yang sama, gadis Rapuh yang ia temui saat di hutan satu tahun yang lalu.
Gadis itu datang seperti cahaya redup dengan sejuta kesedihan yang entah membuatnya hidup kembali.
Langit pernah kehilangan cintanya, pernah juga kehilangan kasih sayang. Tapi bolehkah kali ini ia berharap, ia tak ingin kehilangan cahayanya...
Cahaya yang baru menyala itu seakan ingin redam termakan gelap gulita.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA
Teen Fiction[SELESAI DAN TIDAK DI REVISI] '. '. ~ ' ' "Aurora hanya menampakkan cahaya nya di malam hari, setelah langit menjadi cerah Aurora sudah tidak berguna lagi" -Aurora ••• "Gue harap Lo lupain perasaan Lo itu"- Langit "Dan semestinya Lo ga...