18. OBAT PENENANG

351 106 1.5K
                                    

Part ini mengandung tindakan kekerasan ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part ini mengandung tindakan kekerasan ⚠️

18. OBAT PENENANG
.

.

.

Gadis bermanik coklat tua itu akhirnya mendapatkan apa yang ia cari. Buku bersampul hitam, dan bertuliskan inisial nama produser nya yaitu Al.

Keluar kelas, kini langkahnya tertuju ke tempat favoritnya. Yah, tempat dimana sepi dan tentu saja jauh dari bisingnya murid-murid sekolah.

Sebut saja rooftoop, rooftoop bagi sekolah lain biasanya adalah tempat nongkrong ataupun tempat merokok bagi murid-murid cowok. Tapi bagi SMA negeri 8 Erlangga tentu saja tidak.

Sekolah yang memiliki akreditasi Nasional itu mempunyai siswa-siswi yang sebagian besar tidak merokok. Jadi rooftoop tentu saja jarang di pijak murid-murid.

Melihat bangku-bangku bekas yang tersusun acak di rooftoop, gadis bernama lengkap 'Galicia Florenzie' itu menarik salah satunya.

Udara yang berhembus pelan membuat rambut coklat bergelombang nya pun ikut bergerak pelan. Suasana seperti ini, membuat produser muda itu bisa mengarang lagu dengan mudah. Hanya bermodalkan suasana tenang beberapa bait lagu akhirnya bisa selesai juga.

Hendak kembali ke kelas, satu suara aneh terdengar di inderanya. Atensinya yang menangkap sosok cowok yang berdiri membelakanginya. Sepertinya sedang menelpon seseorang karena terdengar jelas cowok itu mengomel.

Alicia yang memang tidak pernah peduli akan sekitar, dengan pelan ia melangkah menjauh.

Tapi, beberapa kalimat yang cowok itu lontarkan kepada si penelpon entah, itu siapa. Membuat langkah Alicia tiba-tiba berhenti.

"Gak akan gue turutin apa yang Lo bilang ke gue!"

"Gara-gara Lo, persahabatan gue sama Arka hancur".

"Cuma karena ambisi gila Lo yang pengen hancurin Aurora, gue juga kena imbasnya. Kalau Lo pengen hancurin seseorang jangan lagi pernah hubungi gue!"

"Gue selalu merasa bersalah karena nyakitin orang yang lemah, apalagi cewek!"

"Persetan kalau Lo-" ucapan cowok itu terhenti saat melihat Alicia berjalan mendekat.

"Vano, Lo teleponan sama siapa?"

•••

Sambungan telepon terputus diseberang sana, membuat gadis bermanik gelap itu tersenyum tipis.

Mengeluarkan kartu perpustakaan seseorang yang pernah ia dapat saat di kafe Freesia. Membuat seringai cewek itu terbit di wajahnya.

"SMA negeri 8 Erlangga" ucap gadis itu pelan saat membaca kartu perpustakaan.

"Gue yang bakal turun tangan sendiri buat bantuin Lo ketemu sama Fiona Ra" ujarnya sembari tersenyum.

AURORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang