Sebuah tubuh yang terbujur kaku, hanya dapat dilihat dibalik pintu kaca buram sebab si pengamat tak berani mendekatkan diri.
"Kenapa melamun disini sayang?" sapa suara yang selalu hangat untuknya.
Mulutnya terkunci rapat, bukan karena tak berani menjawab meski hanya dengan sepatah kata. Namun ia tak tau harus mengatakan apa.
Keadaan Mew sekarang, baginya itu melegakan tapi juga memprihatinkan. Entah mana yang lebih baik, tapi ia merasa baik-baik saja saat ini. Tanpa Mew didekatnya.
Nggak tahan banget, kebelet kangen sama kalian semua.
Ngomong-ngomong kalian apa kabar?
Thanks for reading. Jangan lupa VOTE!
Author masih mengharapkan FOLLOW dari kalian juga loh😂😂😂🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
IGNITI3
FanfictionKita hanya terluka, itu tak terlalu parah jika harus dijadikan alasan berpisah. Senyummu yang kembali merekah mengehidupkan tawa kita yang renyah, kehangatan yang indah menjanjikan hilangnya luka tak berdarah. ini adalah bagian ketiga dari IGNITI...