•16

1.4K 196 51
                                    

"Anda sudah coba menggunakan ini?" tanya dokter seraya menyodorkan sebuah testpack kepada Mew. Sebelumnya Mew memang memutuskan untuk datang ke rumah sakit, berniat menanyakan pada dokter apakah gejala-gejala yang ditampakkan oleh Gulf memiliki dampak yang berbahaya.

Seperti pagi ini, suasana hati Gulf tiba-tiba membaik dan itu jelas membuat seluruh penghuni rumah bahagia tak terkira. Namun setelah Mew menghampiri Gulf, Gulf kembali murka dan hampir mengusir Mew hanya karena warna kemeja yang Mew kenakan adalah biru tua. Tak hanya itu, para pelayan juga harus bergegas melepaskan ikat kepala mereka masing-masing yang warnanya memang selalu biru.

Gulf memang tak mengunci diri didalam kamar lagi, tapi sebagai gantinya Mew harus keluar dulu dari rumah. Jadilah Mew pergi kerumah sakit, ia juga tak mungkin mengajak Gulf pergi dengan mobilnya yang berwarna biru galaksi, bisa-bisa Gulf membakar mobil itu. Tapi kenapa dokter harus memberinya testpack?

"Gulf mengeluhkan bahwa dia sakit perut, dan dia muntah beberapa waktu belakangan, saya rasa itu mungkin mag. Gulf juga pusing jika melihat benda-benda berwarna biru disekelilingnya, dan kenapa anda memberi saya ini?" tanya Mew.

Dokter itu tersenyum. "Anda bisa gunakan ini dulu, jika hasilnya memang negatif maka anda perlu membawa pasangan anda kerumah sakit agar kami bisa memeriksanya."

Mew menanyakan pasal testpack bukan tanpa alasan, dokter yang pernah menangani persalinan Gulf mengatakan bahwa mereka mengambil kembali organ itu dari tubuh Gulf. Kemungkinan mana yang memberikan hasil positif pada testpack jika Gulf bahkan tak punya rahim?

"Ada hal lain yang menggangu pikiran anda?" tanya si dokter.

"Gulf sudah pernah mengandung sebelumnya, atas bantuan transplantasi rahim. Anak kami kembar, tapi yang satu tidak berhasil diselamatkan karena pendarahan hebat. Dokter yang bertanggungjawab mengatakan bahwa mereka akan mengangkat rahim yang ada di tubuh Gulf, saya sudah menandatangani persetujuan itu dulu. Jadi saya rasa, maksud saya apa mungkin alat ini akan berguna?" tanya Mew menatap testpack yang masih tergeletak di atas meja.

"Anda bisa coba dulu, jika masalah hasil akan kita bahas setelah langkah ini. Saya akan coba menghubungi dokter yang menangani kasus Gulf, bisa anda informasikan nama dokternya?" tanya si dokter yang kini siap dengan sebuah notebook beserta bolpoin.

"Saya rasa akan sulit untuk mencari beliau, lisensinya sudah dicabut setelah dia tidak berhasil menyelamatkan putri saya."

"Oh, dokter yang dipecat dan ditangguhkan? Saya tau beliau, nama beliau bahkan di blacklist. Saya akan temui beliau di apartemennya jika beliau tidak menjawab pesan saya nanti, dia tidak akan berani menginjakkan kakinya dirumah sakit manapun karena reputasinya benar-benar rusak total." jelas si dokter. Itu membuat Mew sedikit merasa bersalah, tapi bagaimana lagi? Itu sepadan karena sebenarnya dokter itu ternyata berkomplot dengan Sinta.

Smartphone milik Mew berdering, memutus obrolan antara dirinya juga si dokter. Panggilan masuk dari Siri, hal mendesak apa lagi yang terjadi hingga Siri harus menelponnya?

"Tuan Mew, tuan Gulf anu ... marah-marah dan langsung pergi ke kamar. Kami tidak berani untuk ... bagaimana cara menjelaskannya ...."

"Aku akan pulang sekarang," sahut Mew sebelum mengakhiri panggilan.

"Terimakasih banyak atas bantuannya, saya permisi dulu. Mungkin saya akan segera kesini lagi." Mew segera memasukkan testpack yang diberikan dokter kedalam saku jasnya dan segara bergegas pergi.

Sesampainya dirumah, Mew menelpon Mild agar dapat membawa mobilnya yang berwarna biru galaksi. Terserah kemana Mild akan membawanya asal jangan sampai Gulf melihat itu.

IGNITI3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang