3

27 22 0
                                    

Selamat membaca ...

Jangan lupa voteeeeee dulu yuhuuuu....

****

Gadis itu memasuki rumahnya dengan langkah pelan, ia langsung melangkahkan kakinya menuju ke dapur.

" Eh non udah pulang ?"

Ujar Bibi  menoleh sambil tersenyum menatap gadis itu, namun senyumnya menghilang saat melihat Tiara yang hanya menatapnya dengan pandangan kosong.

" Nak kenapa ?" ujar Bibi saat sudah tepat di depan Tiara.

Tiara yang tersadar dari lamunannya menoleh ke arah bibi, lalu tersenyum kecil.

" Nggak papa Bi,"

" Kamu nggak bohong ?" 

" Iyaa Bibi ku sayang, emm Bi aku kangen deh sama bolu pisang buatan Bibi." ujar Tiara sambil memeluk bibinya, mencoba mengalihkan pembicaraan.

" Kamu mau bolu ?" 

" Heem"

" Ya udah Bibi buatin," 

" Tunggu aku ganti pakaian dulu nanti aku bantu bibi, udah lama juga kan aku nggak bantu bibi masak." ujar Tiara masih dengan senyuman yang ada di bibinya.

Sebisa mungkin ia tidak mau membuat wanita paruh baya di depannya ini khawatir, apalagi hal seperti ini sudah sering ia alami dan semakin sering ketika dirinya memasuki bangku SMA.

" Ya udah Bibi tunggu di dapur." ujar Bibi lalu melenggang pergi.

Tiara bernafas lega saat Bibi tidak bertanya lebih jauh mengenai kegiatannya di sekolah, ia berjalan menuju kamarnya.

Langkahnya berhenti saat matanya menangkap foto keluarga yang terlihat bahagia.

 Difoto itu terlihat dirinya, Papa dan Mamanya yang tersenyum menatap kamera. Foto itu di ambil saat ibu kandungnya masih sehat dan mereka sedang liburan di Bali.

 Gadis itu menghela nafasnya lalu melanjutkan langkahnya menuju ke kamar.

Setelah selesai berganti pakaian, ia segera pergi ke dapur untuk membuat bolu pisang. 

" Aku harus ngapain bi ?"

" Potong pisangnya kecil - kecil aja," Perintah bibi yang di angguki oleh Tiara dan segera di kerjakannya.

.

.

.

Saat makan malam tiba, Tiara gadis itu turun dari tangga menuju meja makan.

Saat tiba di meja makan ia terkejut dengan kehadiran pria paruh baya yang terlihat masih tampan duduk dengan tenang di meja makan .

" P-papa?"

Mendengar panggilan putri semata wayangnya, ia menoleh ke asal suara lalu tersenyum lembut menatap gadis berumur 17 tahun itu.

" Papa udah pulang ?"

" Iya papa udah pulang buktinya papa di sini, kamu nggak kangen dengan papa?" Ujar laki - laki paruh baya sambil merentangkan tangannya.

" Hmm Tiara kangen sama papa," ujar gadis itu lalu masuk ke dalam pelukan hangat sang papa.

Pelukan yang jarang ia dapatkan, karena papanya sibuk dengan pekerjaan dan perjalanan bisnis yang menunggunya membuatnya jarang berada di rumah.

" Ya udah kita makan dulu, kamu belum makan kan ?" 

Pertanyaan itu anggukan oleh putri semata wayangnya.

" Gimana sekolah kamu ? semua baik-baik aja kan ?"

Lebih berwarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang