Haiii guys kembali lagi nih, ada yang nungguin update nggak ?
Selamat membaca
****
Tiara pov
Aku melepaskan pelukanku dari Bu Jane setelah tangisku sudah reda, lalu mendongak menatap Bu Jane yang menatapku khawatir.
" Sudah lebih baik ?" Tanya Bu Jane kepadaku yang ku jawab anggukan dengan senyum tipis, Bu jane mengangguk pelan sambil mengusap pucuk kepalaku.
" Pipi kamu mulai bengkak, Ibu tinggal sebentar mau ambil air es . kamu istirahat dulu di sini" Ujar Bu Jane sambil memperhatikan pipiku yang terlihat memerah.
Aku hanya terdiam saat Bu Jane berjalan keluar ruangan meninggalkan ku sendirian di sini.
Maih dengan duduk di ranjang UKS, aku menatap ke atas memperlihatkan langit - langit UKS yang berwarna putih polos. Kejadian hari ini membuatku bingung, apakah aku harus senang atau sedih ?
Apakah aku harus sedih karena Pembulian yang aku alami atau aku harus senang karena untuk pertama kalinya seseorang membantuku keluar dari pembulliyan yang aku alami ? hatiku sedikit menghangat atas perbuatannya, sosok yang aku kagumi dari jauh itu membantuku, ini bukan mimpi bukan ?
Alan adalah sosok yang tidak mungkin bisa ku gapai, bahkan aku terlalu takut untuk bilang ke diriku sendiri bahwa aku menyukainya dari sejak pertama aku memasuki sekolah ini. Sosokya yang pintar mengkuti olimpiade fisika hingga mengharumkan nama sekolah, di tambah dengan wajah tampan dan jabatan ketua osisnya, siapa yang tidak kagum akan sosoknya.
Cklek
Aku menoleh melihat siapa yang datang, aku berpikir mungkin Bu Jane yang datang tapi pemikiranku salah, ternyata Alan yang berdiri di depan pintu dengan nafas yang ngos - ngosan.
Ia berjalan mendekat ke arahku hingga berdiri tepat di hadapanku dengan keringat yang mengalir di dahinya ? apakah dia berlari ke sini ?
Lalu menyerahkan kantong plastik kepadaku.
" A-apa ini ?"
Aku mengrenyit bingung merasa tidak menitipkan barang apapun kepadanya.
" Seragam," ujarnya singkat lalu kembali menyerahkan kantong plastik dan aku terima, aku melihat ke dalam kantong plastik memang ada seragam dan botol air minum.
" Maaf,"
" Eh ?"
Aku mengrenyit bingung menatapnya, kenapa ia meminta maaf ? emangnya dia salah apa?
" Maaf gue sebagai ketua osis di sini, nggak tahu apapun tentang pembulian yang terjadi sama lo yang entah terjadi untuk keberapa kalinya, gue minta maaf." Ujarnya dengan menatapku membuatku dapat melihat tatapan mata yang hangat itu menatapku dengan rasa bersalah.
" B-bukan salah kamu, ini karena aku-"
"Gue janji-"
Alan memotong ucapanku membuatku penasaran dengan apa kelanjutan ucapannya.
" Gue janji, gue bakal berusaha buat lo nyaman di sekolah ini dan nggak ada yang ngebully lagi, Baik lo atau siapapun itu." ujarnya lalu tersenyum tipis lalu berjalan menuju pintu UKS bertepatan dengan Bu Jane yang masuk ke UKS.
" Ngapain Alan ke sini ?"
" O-oh tadi cuma kasih aku ini ?" ujarku lalu memperliatkan kantong yang di kasih Alan, Bu Jane pun melihatnya.
" Tumben," ujarnya mengrenyit bingung membuatku ikut bingung.
" K-kenapa Bu ?"
" Bukan apa - apa, kamu ganti baju dulu ibu tunggu di sini nanti ibu obati luka kamu." Ujar Bu Jane lalu menuntunku ke kamar mandi yang ada di UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih berwarna
RomanceJangan lupa follow :) **** menceritakan seorang gadis yang ingin menemukan kebahagiaannya karena begitu lelah dengan cobaan yang menerpanya. ia sudah terlalu lelah menangis tanpa ada seorang pun di sisinya. Ia berharap segera menemukan seseorang ya...