Haii kembali lagi nihhh..
Gimana ada yang nungguin nggak ?
Selamat Membaca guys..
***
Tiara terkejut saat tiba - tiba seseorang menarik pergelangan tangannya dengan kuat, ia meringis pelan dan mengikuti langkah seseorang di depannya yang berjalan cepat.
Ia mendongakkan kepalanya saat mendapati Riris yang menariknya dengan cepat entah kemana. Ia menolehkan kepalanya kebelakang dan mendapati Alan yang menatapnya dengan alis terangkat sebelah.
Setelah melewati beberapa kelas, mereka berhenti di salah satu kelas yang Tiara yakini ini adalah kelas Mella yang di dalamnya sudah ada Ririn dan Mella yang sudah menunggunya dengan senyum sinis dan dagu yang terangkat.
Sedangkan Riris mendorong Tiara kedepan sehingga membuat gadis itu terjatuh tepat di depan kaki Mella.
Akhhh
Tiara memekik kesakitan saat kepalanya terasa sakit karena tarikan kuat di rambutnya membuat matanya berkaca - kaca menahan rasa sakit di kepalanya.
" Cupu, lo tau kan gue benci banget sama lo!?" tanya Mella dengan suara pelan tapi penuh dengan penekanan.
Plakk
" Dan gue semakin benci saat lo buat ulah!" Ujar Mella berbisik di telinga Tiara.
Plakkk
" Gara - gara lo gue dapet hukuman dari Bu Ratna!" ujar Riris sambil mencengram Pipi Tiara membuat gadis itu meringis saat kuku Riris menggores pipinya.
" Udah cupu belagu lagi !" ujar Mella membuat murid- murid yang menonton aksi Mella tertawa sedangkan Tiara sudah meneteskan air matanya.
Byurr
Tiara terkejut saat seragam sekolahnya basah dengan bau yang menyengat membuat gadis itu semakin terisak - isak. Tidak ada yang membelanya lagi dan lagi kejadian ini sering ia alami.
"Kalau gue tahu lo kembali berulah dan nglawan perintah gue, liat aja akibatnya !" ujar Mella sambil menarik kembali rambutnya.
" K-kenapa kamu benci aku ?"
" Lo tanya kenapa hah! karena lo CUPU dan lo nggak pantes ada di sekolah elite ini apalagi lo jalur beasiswa kan lo pasti miskin !" Ujar Mella lalu mendorong Tiara hingga kepala gadis itu terbentur dinding.
Kepalanya terasa sakit begitu pula dengan badannya ia menangis terisak menatap ke sekeliling tapi bukannya menemukan seseorang yang dapat membantunya, malah tawa di sekelilingnya yang ia dengar.
" Diam! bahkan sampai lo nangis darah pun nggak akan ada seorangpun yang bantuin lo!"
Benar apa yang di ucapkan Mella tidak ada seorangpun yang membantunya padahal hal ini sudah berlangsung selama 2 tahun dan selama itu pula tidak ada seorang pun yang membantunya keluar dari ketakutan ini.
Tiara memejamkan matanya saat melihat tangan Mella terangkat akan kembali menamparnya, ia sudah pasrah pipinyaa akan memar.
1 detik
2 detik
3 detik
Tiara mengrenyit karena tidak merasakan nyeri di pipinya, membuka matanya perlahan dan terkejut saat seseorang menangkap tangan Mella yang akan menamparnya begitupun dengan semua orang yang ada di sekelilingnya yang terkejudt dengan kehadiran cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih berwarna
RomanceJangan lupa follow :) **** menceritakan seorang gadis yang ingin menemukan kebahagiaannya karena begitu lelah dengan cobaan yang menerpanya. ia sudah terlalu lelah menangis tanpa ada seorang pun di sisinya. Ia berharap segera menemukan seseorang ya...