20

5 1 0
                                    

Selamat membaca ...

Jangan lupa buat selalu ikutin cerita akuu...

***

Alarm yang berbunyi membuat Tiara yang semalam tertidur di meja belajar terbangun, gadis itu merenggangkan badannya sebentar lalu menengok ke jam bekernya yang masih berdering dengan kencang.

" Ohh masih setengah tuj- APAA SETENGAH TUJUH !?" Pekiknya lalu segera berlari ke kamar mandi sambil membawa seragamnya. Biasanya jam segini dirinya sudah duduk manis di meja makan atau malah sudah berangkat.

Setelah selesai dengan mandinya ia segera memakai seragamnya tergesa - gesa bahkan dasinya tidak terpakai dengan benar. Tiara menghentikan langkahnya dan meloleh ke arah meja belajarnya yang masih terdapat buku tugas yang ia kerjakan semalam, ia segera mengambilnya dan memasukkannya ke dalam tas.

Menuruni tangga dengan cepat, ia berharap papanya belum berangkat ke kantor.

Di lihatnya Bi Lastri yan sedang berdiri di samping meja makan

" Bi Papa belum berangkat ?" Tanya Tiara saat mendapati piring yang masih tertata rapi pertanda belum di sentuh, juga ia yang belum melihat papanya. Ia sedikit bersemangat mengingat ia akan sarapan pagi bersama setelah sekian lama, tidak papa kan sekali - kali dirinya terlambat masuk kelas.

" T-tuan"

" Iya papa mana ?" Tanya Tiara lagi sambil merapikan dasinya.

" Tuan udah berangkat non," Ujar Bi Lastri yang dapat melunturkan senyum Tiara.

" A-apa ?"

" Udah berangkat pagi - pagi sekalih sama sekertarisnya ke kantor, sebaiknya segera sarapan takut non telat." Nasehat Bibi berharap bisa mengalihkan pembicaraan.

" O-Oh ya udah Bi, Tiara berangkat dulu." Tiara menyalimi tangan wanita paruh baya itu laalu melangkah menjauh.

" Sarapan dulu Non,"  

" Nggak Bi, Tiara udah telat nanti sarapan di kantin aja." Pamit Tiara lalu memasuki mobil yang akan mengantarnya menuju ke sekolah.

****

Sesampainya di sekolah bel tanda masuk sudah berbunyi dari tadi dan dirinya sekarang berada di kantor untuk mengambil surat izin masuk dan tentu saja menerima hukuman.

" Ini surat izinnya setelah kamu melaksanakan hukuman yang saya perintahkan." Ujar salah satu guru yang sedang piket hari itu.

" Baik Bu, saya permisi." Tiara mengambil kertas yang di berikan lalu berjalan menuju ke perpustakaan.

Hari ini karena terlambat ia di beri hukuman untuk membantu penjaga perpustakaan menata buku, yah dirinya sedikit bersyukur karena tidak di beri hukuman membersihkan toilet.

Sesampainya di perpustakaan yang terlihat sepi karena memang jam pelajaran sudah di mulai dari tadi, Tiara segera menaruh tasnya di salah satu bangku yang menjadi spot terbaiknya dan mulai mengambil buku - buku yang akan ia tata.

Ia tersenyum kecil saat melihat buku - buku yang menarik perhatiannya, menyadarkan dirinya untuk tidak membuka buku itu karena saat ini ia masih menjalankan hukuman.

Tepat setelah bel pelajaran kedua selesai Tiara sudah menyelesaikan hukumannya, ia mengambil tasnya dan bergegas menuju kelas.

Sesampainya di kelas, dilihatnya meja guru masih kosong pertanda guru belum memasuk kelas. Ia segera masuk ke dalam kelasnya dan duduk di samping Adel yang sedang menelungkupkan kepalanya di atas meja.

Lebih berwarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang