Hai guys...
Gimana nih kabar kalian ? udah siap baca part selanjutnya ?
Selamat membaca hehe..
***
Tiara pov
Hari masih gelap saat aku membuka mata, aku mengambil ponsel dan melihat jam menunjukkan pukul 04.30 pagi.
Aku merenggangkan badanku sebentar lalu bergegas pergi ke kamar mandi.
Setelah selesai aku mengambil mukenah dan menunaikan sholat subuh, setelah selesai aku segera bersiap - siap untuk sekolah.
Aku duduk di depan meja rias, memperhatikan beberapa peralatan make up dan skincare yang ia beli beberapa hari lalu. Ia ingin mulai memperhatikan penampilannya, mungkin dengan begitu anak - anak lain tidak akan membulinya dan ia akan mendapatkan teman, walaupun kemungkinan itu kecil tapi aku ingin tetap mencobanya.
Aku mengambil ponsel dan segera mencari di internet beberapa tutorial yang membantunya menggunakan skincare dan make up di depannya.
Setelah menemukannya segera aku aplikasikan ke wajah, aku tersenyum saat wajahku terasa dingin ternyata enak juga memakai skincare haha. Untuk kali ini ia hanya menggunakan pelembab saja, ia tidak mau menggunakan make up terlebih dahulu karena takut bukannya bagus malah jadinya jelek.
Setelah selesai aku segera turun ke bawah menuju ke dapur, sesampainya di sana aku mendapati bibik yang sedang memasak untuk sarapan.
" Pagi bik, ada yang mau Tiara bantu ?"
" Nggak usah non, ini udah selesai." ujar Bibi sambil mengaduk soto daging untuk sarapan pagi.
Aku hanya tersenyum mengangguk lalu melenggang ke ke meja makan.
" Silahkan non," ujar Bibi sambil menyerahkan piring yang sudah diisi lauk pauk.
" Makasih bik, bibi nggak makan ?" Tanyaku menatap Bik Lastri.
" Nggak, bibi nanti aja." Ujar Bik Lastri sambil tersenyum menatapku.
" Nggak, Bibi pokoknya harus sarapan sekarang nanti bibi sakit." Ujarku lalu mengambil piring yang lain dan mengisinya dengan lauk yang sama denganku lalu menyerahkannya ke Bibi dengan tersenyum kecil.
Bibi hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lalu menemaniku sarapan.
" Bik Tiara berangkat dulu Assalamu'alaikum,"
Lalu aku keluar dari rumah dengan tersenyum kecil, cuaca hari ini cukup cerah membuat suasana hatinya juga baik.
Pak Arman berdiri di samping pintu sambil tersenyum ramah menatapku yang ku balas dengan senyuman tipis, lalu Pak Arman membukakan pintu mobil untukku segera aku masuk lalu melambaikan tangan kepada Bibik. Mobil pun berjalan menjauh dari pekarangan rumah menuju ke sekolahnya.
Sesampainya di sekolah aku segera mengucapkan terima kasih kepada Pak Arman lalu melangkahkan kaki menuju ke kelas.
Kelas cukup ramai dengan beberapa teman kelasnya yang sibuk dengan leptopnya masing - masing, yah hari ini adalah pengumpulan tugas kelompok dari Bu Ratna. Aku cukup lega karena tugasku sudah selesai meskipun ia mengerjakannya sendiri tanpa teman kelompok.
Aku melangkahkan kaki menuju bangku yang ku tempati, lalu mulai membaca novel sambil mendengarkan lagu dengan earphone dengan tenang. Tapi kegiatan itu tidak berlangsung lama karena seseorang menganggunya
BRAKK
Refkek aku mendongak dan mendapati Ririn yang berdiri di samping bangkuku, belum selesai dengan rasa terkejutnya Ririn menarik earphone dari telingaku membuat telingaku sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih berwarna
RomanceJangan lupa follow :) **** menceritakan seorang gadis yang ingin menemukan kebahagiaannya karena begitu lelah dengan cobaan yang menerpanya. ia sudah terlalu lelah menangis tanpa ada seorang pun di sisinya. Ia berharap segera menemukan seseorang ya...