21

12 0 0
                                    

Selamat membaca ...

Jangan lupa vote terlebih dahulu...

****

Adel mengantar Tiara menuju ke toilet, ia menyuruh gadis itu untuk membersihkan dirinya. Sedangkan Adel sendiri pergi mengambil kemeja di loker Tiara, gadis itu selalu mmbawa baju ganti untuk berjaga - jaga kalau ada kejadian seperti ini. 

Tiara beridiri di depan cermin, menatap pantulan dirinya yang terlihat menyedihkan. Ia terkekeh kecil, saat mengingat kejadian di kantin tadi. Semuanya tampak kacau, bahkan ia merasa tidak enak pada sahabatnya karena membawa gadis itu masuk ke dalam masalahnya.

Sedikit bersyukur karena sahabat barunya itu membantunya keluar dari perundungan yang di lakukan Mella dan gengnya. 

Tiara mulai melepaskan jaket yang entah dari mana sahabatnya itu dapat. Namun gerakannya terhenti saat melihat sederet nama bordiran yang ada di bagian dada.

" A-Arsenio ?" Kaget gadis itu hingga melongo. 

" Hah Arsenio yang itu ? Aduhh mampus aku kenapa Adel harus pinjam jaket cowok itu sih ?" Tiara merutuki sahabatnya yang memberinya jaket si cowok dingin dan kaku kepadanya, gimana jika cowok itu melemparnya ke rawa - rawa.

Apalagi saat mengingat ancaman Mella dan gengnya, bagaimana jika mereka tahu kalau jaket yang dia gunakan adalah jaket cowok itu. Entah masalah apalagi yang akan menimpanya.

" Aduhh gimana cara balikinnya coba ?" Tiara merutuki dirinya sendiri, ia menepuk - nepuk dahinya frustasi.

Adel yang baru saja memasuki Toilet menatap bingung sahabatnya yang terlihat aneh dan sulit di jelaskan, apa ini akibat dari es coklat yang tadi di siram Mella hingga membuat otak sahabatnya konslet.

" Ra lo nggak papa ? Apa kepala lo pusing ?" Tanya Adel terlihat khawatir sambil berjalan mendekati sahabatnya.

Tiara menoleh dengan wajah pucatnya, bukan karena perilaku Mella tapi memikirkan nasibnya.

" Nggak, nggak papa." Gadis itu menjawab dengan suara lesu dan tidak bertenaga.

Adel masih menatap bingung gadis di depannya, namun dia tidak ambil pusing yang penting gadis itu tidak apa - apa.

" Nih minum dulu." Adel menyodorkan air menireal yang sempat dirinya beli sebelum ke sini. 

Tiara menerimanya lalu meminum beberapa teguk, lalu menyerahkan kembali kepada Adel.

" Makasih." Adel hanya mengangguk.

" Nih cepet ganti sebelum masuk angin, gue tunggu di sini." Tiara mengambil kemeja di tangan Adel lalu memasuki salah satu bilik toilet.

Tidak beberapa lama gadis itu keluar dengan kemeja putih yang entah kenapa sedikit ketat, ia menarik - narik bajunya kurang nyaman. Mungkin ia salah membawa kemeja, hingga kemeja yang kekecilan yang terbawa.

" Pakek aja jaketnya lagi, nanti gue ijinin guru." Ujar Adel santai tapi membuat Tiara gelisah. 

" Pakek aja nggak papa, gue udah bilang sama dia kok." Ujar Adel sambil meraih jaket itu lalu membantu Tiara memakainya setelah itu mereka segera berjalan menuju kelas.

Sesampainya di kelas ternyata gurunya tidak ada membuat mereka berdua bernafas lega. 

Mereka berdua berjalan menuju bangkunya, Adel duduk di bangkunya dengan tenang berbeda dengan Tiara yang sedang gelisah saat semua mata menatapnya ada yang tatapan sinis ada juga yang tidak perduli.

BRAKK

" APA LO LIAT - LIAT !" Bentak Adel kuat setelah memukul meja dengan kasar.

" EEEEHH EMAK EMAK KECEMPLUNG GOT." Latah Yoga si biang kerok membuat gadis yang tadinya melihat ke seluruh ruangan mengalihkan pandangannya menatap cowok itu tajam.

" Ehhh heheh canda bosku." Dengan cengengesan cowok itu menunjukkan dua jarinya sambil menyengir membuat Adel mendengus.

" Galak banget cewek gue ." Gumam Yoga tapi masih bisa di dengar seluruh isi kelas, yah itu bukan sebuah gumaman tetapi teriakan.

" APA LO BILANG !?" Sewot Adel sambil bersiap menerjang cowok itu tidak tahu saja bahwa dirinya butuh pelampiasan sekarang.

" Udah Del, dia cuma bercanda." Ujar Tiara menenangkan sahabatnya membuat Adel duduk kembali, menatap Yoga dengan sinis sambil melipat tangannya di depan dada.

Sedangkan Yoga dari tadi mengintip di balik punggung lebar Arsen, yah hanya itu perlindungannya karena tidak ada yang berani menyentuh cowok dingin itu.

Arsen melirik cowok di balik punggungnya dengan tatapan tajam, Yoga yang merasa di perhatikan menoleh dan mendapati tatapan itu membuatnya cengengesan. Ia segera menjauh dari sana dan kembali ke bangkunya. 

Satriya tidak perduli, dirinya sibuk dengan game di tangannya.

Tidak terasa bel pulang sekolah berbunyi, Tiara dengan tergesa membereskan barangnya. Hari ini ia berencana untuk pergi ke kantor papanya, ia takut saat nanti papanya puang ia sudah tertidur dan esoknya ia kesiangan seperti hari ini.

" Adel aku dulauan ya." Pamit Tiara lalu berlalu meninggalkan kelas.

Gadis itu merogoh saku roknya ingin mengambil ponsel tapi saat mencarinya tidak ketemu. Padahal sekarang dirinya sudah akan masuk ke dalam mobil.

" Pak saya ambil ponsel dulu sebentar." Pamit Tiara lalu ia sedikit berlari menuju kelasnya yang ternyata sudah sepi. Mungkin ia meninggalkan ponselnya di dalam kelas.

Ia segera mengambil ponselnya di laci meja " Untung nggak hilang." Ia memberi tahu Bibi bahwa dirinya tidak langsung pulang.

Awwww

Dahinya membentur sesuatu yang keras, membuat Tiara mundur beberapa langkah. Ia mengusap dahinya pelan sambil terus mengetikkan pesan kepada orang rumah.

" Maaf Maaf aku buru - buru." Ujar Tiara meminta maaf, lalu mendongak.

" Mampus akuu." Tanpa sadar ia mengucapkan apa yang ada di pikirannya membuat cowok di depannya menaikkan alisnya.

" Ehh maksud aku itu anu-" Tiara bingung sendiri karena gugup.

" A-aku minta maaf, aku pergi dulu." Gadis itu segera berjalan melewati cowok di depannya tapi langkahnya tertahan karena cowok itu menahan tangannya.

" A-apa ?" Tanya Tiara setelah menolehkan kepalanya dengan takut - takut.

Ia menatap cowok yang lebih tinggi darinya yang sedang menatapnya datar, ia tidak bisa menebak isi pikiran cowok itu. Ah dirinya tahu pasti cowok itu ingin mengambil jaketnya, tapi jaketnya masih kotor bagaimana ini.

" B-besok aku kembaliin jaketnya, aku harus pergi dulu bye." Tiara melepaskan genggaman tangan itu meninggalkan cowok itu yang sedang tersenyum tipis.

****

Siapa nihhh cowoknyaaa....

Hai guys jangan lupa vote dan comment, gratis kok ....

Kritik dan sarannya juga nggak papa hehe...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lebih berwarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang