"Hari ini gue harus minta maaf sama Alvar!!"
.........
"Ya udah kalo gitu, lo tanya sama Alvar, lo minta penjelasan gitu, gue jadi bingung sendirikan?" ucap Dreena sambil menoleh kearah Seina.
Pulang sekolah Seina langsung menuju ke kelas Alvar untuk menemui Alvar."Alvar ada dikelas gak?" tanya Seina kepada Sintya yang merupakan teman sekelas Alvar.
"Gak ada, kan Alvar latihan Taekwondo," jawab Sintya, melihat Seina membawa buku-buku Sintya menelan salivanya, 'Buku sebanyak gitu, mau diapain coba,' batin Sintya.
"Ya ampun, kok gue lupa sih, kalo hari ini jadwal eskulnya Alvar," kenapa Seina bisa lupa kalo hari ini Alvar latihan Taekwondo.
"Makasih ya," ucap Seina, belum sempat sintya membuka suara Seina langsung berjalan setengah berlari menuju lift.
"Masuk? Enggak? Masuk? Enggak? " ucap Seina pelan dan mungkin hanya dirinya yang mendengarnya, bimbang mau masuk ke ruang eskul Taekwondo atau enggak, karena Seina belum pernah masuk ke ruang eskul Taekwondo karena biasanya Seina menunggu Alvar di bangku panjang didepan ruang eskul itu atau kalo tidak Seina menunggu di lobby.
"Ya udah deh tunggu di luar aja," akhirnya Seina menunggu Alvar di luar ruang eskul.
Sambil menunggu Alvar, Seina memutar musik di ponselnya dengan memakai earphone di telinganya, benar-benar membosankan, sesekali Seina mengamati sekeliling dan sudah sepi benar-benar sepi, kok jadi horor gini, Seina mengamati tumpukan buku-buku yang ia taruh di sampingnya.
"Tahu gini gue pinjem bukunya besok aja," ucap Seina sedikit menyesal, banyangin aja tadi waktu mau naik lift antreannya banyak banget, jelaslah kan jam pulang sekolah, terus karena Seina ingin segera menemui Alvar tanpa pikir panjang Seina langsung beralih untuk turun lewat tangga, satu lantai oke gak-papa lha ini Seina menuruni 2 lantai lewat tangga, udah gitu sambil membawa buku-buku yang ia pinjam dari perpustakaan, ehh sampai di ruang eskul Taekwondo malah Seina gak berani masuk malah nungguin di luar.
......
Happy Reading!!! :)
Thank You :)
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction"Lo lihat gue," ucap Alvar sambil memegang kedua tangan Seina yang penuh dengan darah karena sayatan pecahan kaca. Alvar berusaha menenangkan Seina. Respon Seina tidak sesuai yang Alvar inginkan Seina langsung memberontak berusaha melepas tangannya...