Yang udah baca sampai part ini aku mau bilang makasih banyak yaa 😊
Udah mau luangin waktunya ❤️❤️Selamat membaca yaa!!!
Jangan lupa vote dan tulis komentar dikolom komentar yaa ;)
Sayang kalian banyak-banyak ❤️❤️Salam,
Anna❤️
.......
Gimana kalian suka gak sama kisah Seina, Alvar, dan Gibran???
Semoga kalian suka yaa ;)
........
Gibran Orlando ❤️❤️
.......
"Hatiku sakit ketika melihatmu bersama orang lain dan itu membuatku sadar bahwa kamu sangat berarti untukku"
Gibran Orlando
"Mas Gibran ditunggu Nyonya di ruang keluarga," ucap Bi Inem ketika melihat Gibran berjalan menuju tangga.
"Iya," jawab Gibran singkat.
Sebenarnya Gibran sudah tahu mamanya sudah berada di Indonesia dan sudah berada dirumah.
Dari tadi mamanya menelepon berkali-kali tapi tidak Gibran angkat dan mamanya juga mengiriminya pesan agar Gibran segera pulang. Entah kenapa Gibran tidak ingin bertemu dengan Zaskia. Ada perasaan kesal sekaligus kecewa ketika harus bertemu dengan mamanya.
Berusaha menghindar dari Zaskia, Gibran langsung berjalan menuju kamarnya.
Hari ini hati Gibran sedang tidak baik, melihat Seina menyakiti diri dengan pecahan kaca membuat Gibran bertanya-tanya sebenarnya apa yang sedang Seina alami.
Kenapa dia seperti itu, ditambah lagi ketika melihat Seina berpelukan dengan Alvar membuat hati Gibran perih seperti mendapat hantaman yang benar-benar menyakitkan.
Sampai dikamar Gibran langsung membuang tas rangselnya dan membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur. Ketika mulai memejamkan mata tiba-tiba bunyi pintu kamar terbuka dan terdengar suara langkah kaki mendekat kearah Gibran.
"Kamu udah baikan? Mama khawatir banget sama kamu Gib, setelah dikasih tahu Jovan kamu sakit mama kepikiran kamu terus, mama merasa bersalah gak bisa jagain kamu dan rawat kamu saat sakit," ucap Zaskia lembut yang sekarang sudah duduk disamping Gibran sambil mengusap lembut rambut Gibran.
Mendapat perlakuan seperti itu dari Zaskia membuat hati Gibran menghangat. Kasih sayang dari Zaskia yang selama ini Gibran inginkan, tapi setiap mengingat siapa Gibran yang sebenarnya, hatinya kembali hancur. Perasaan kecewa mulai menghantuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT (SUDAH TERBIT)
Ficção Adolescente"Lo lihat gue," ucap Alvar sambil memegang kedua tangan Seina yang penuh dengan darah karena sayatan pecahan kaca. Alvar berusaha menenangkan Seina. Respon Seina tidak sesuai yang Alvar inginkan Seina langsung memberontak berusaha melepas tangannya...