"Gue mau Lo bahagia Sei, "
"Melihat Lo bahagia itu aja udah cukup buat gue Sei,"Dari Alvar buat Seina ❤️❤️
.........
"Sei, buruan turun," Ucap Rita kepada putri satu-satunya itu dengan lembut.
"Iya Ma, bentar lagi," jawab Seina yang masih membenarkan tatanan rambutnya di depan cermin.
"Buruan Sayang, itu udah di tunggu Alvar," Ucap Rita
"Alvar? Ngapain coba tuh orang dateng kerumah gue," Ucap Seina sedikit kaget karena Seina tidak menyuruh Alvar untuk menjemputnya tapi tiba-tiba sudah sampai di rumah Seina.
Turun dari tangga, Seina melihat Alvar sedang berbincang dengan Anthony di ruang tamu. Kenapa kalau sama Alvar papanya bisa bicara dengan santai, tapi kalau berbicara dengan Seina pasti ujung-ujungnya Seina kena marah.
Anthony sangat mempercayakan Seina kepada Alvar, karena sudah lama mengenal Alvar dan Anthony juga sudah tahu sikap Alvar yang sangat peduli dengan Seina.
"Al, Ayo berangkat! " Ucap Seina.
Tidak ada jawaban dari Alvar tapi Alvar langsung berdiri dan berpamitan dengan Anthony. Melihat kejadian itu Seina hanya harus bersabar karena sikap Alvar memang selalu seperti itu. Setelah Seina berpamitan dengan Papa dan Mamanya, Seina langsung menyusul Alvar yang sudah siap di Motor Ninja merah.
"Pakai! " ucap Alvar sambil memberikan helm kepada Seina.
"Iya," jawab Seina dengan wajah menahan kesal, pagi-pagi kenapa juga harus di jemput Alvar yang ujung-ujungnya malah bikin mood Seina jadi jelek.
Sepanjang perjalanan Seina hanya diam sambil sesekali mengerucutkan bibirnya, Alvar yang sesekali melihat ekspresi wajah Seina lewat kaca spion hanya bisa mengulum senyum. Karena, baginya lebih baik Seina kesal seperti itu daripada Seina menangis tidak jelas dan apalagi kalau Seina sedih ketika di marahi oleh papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT (SUDAH TERBIT)
Ficção Adolescente"Lo lihat gue," ucap Alvar sambil memegang kedua tangan Seina yang penuh dengan darah karena sayatan pecahan kaca. Alvar berusaha menenangkan Seina. Respon Seina tidak sesuai yang Alvar inginkan Seina langsung memberontak berusaha melepas tangannya...