CHAPTER 16

355 28 9
                                    

Leo Calvino Alvar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leo Calvino Alvar

........

Setelah meminta maaf dengan Alvar, hati Seina benar-benar senang beban-beban Seina terasa hilang, dan Seina bisa belajar dengan tenang.

"Makasih Ma, nanti Seina makan," ucap Seina ketika melihat nampan yang berisi segelas air putih dan camilan yang berupa buah melon, semangka, anggur yang sudah berada di samping meja belajarnya.

"Ini gue," ucap seseorang yang Seina sangat kenal suaranya, lalu Seina menoleh ke sumber suara itu.

"Alvar!" ucap Seina ketika melihat Alvar berdiri disampingnya.

"Lo ngapain ke rumah gue?" sambung Seina, tidak memperdulikan pertanyaan Seina, Alvar langsung duduk di sofa kecil didekat meja belajar Seina.

"Al, jawab pertanyaan gue," Seina langsung berdiri dan menghampiri Alvar.

"Gue disuruh Papa lo buat temenin lo belajar," akhirnya Alvar bersuara walau dengan suara yang datar dan tanpa ekspresi.

"Aneh-aneh aja, biasanya juga gue belajar dirumah sendiri," ucap Seina dan langsung kembali duduk di kursi belajarnya.

"Mama sama Papa lo keluar, katanya ada acara sampai malam," mendengar ucapan Alvar, Seina mendengus sebal.

"Sebenarnya anak Papa sama mama itu gue atau Alvar sih, pergi kok bilangnya ke Alvar bukan ke gue," ucap Seina lalu kembali fokus mengerjakan soal-soal latihan.

Alvar duduk bersandar sambil memainkan ponselnya, dan sesekali Alvar melihat kearah Seina yang fokus, kalo lagi fokus dengan soal-soal Seina tidak memperdulikan yang ada disekitar.

"Parah banget, ini soal-soal buat olimpiade, kenapa gue disuruh ngerjain," ucap Seina ketika melihat soal-soal Hots Fisika dan parahnya itu soal-soal olimpiade, Alvar langsung berdiri menghampiri Seina.

"Ohh soal ini, gue tahu caranya," ucap Alvar setelah membaca soal.

"Gimana emangnya?" tanya Seina sambil menoleh kearah Alvar, Alvar hanya tersenyum kecil lalu mengambil pensil dan mulai mengajari Seina cara mengerjakannya, Seina merasa ada yang aneh, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, seluruh tubuh Seina menegang, sedikit gugup ketika Alvar berdiri dibelakang Seina jarak mereka sangat dekat bahkan Seina bisa merasakan deru napas Alvar dan detakan jantung Alvar, Alvar sedikit membungkukkan tubuhnya sambil menulis, Seina seperti di peluk Alvar dari belakang, saat Seina menoleh ke arah Alvar, Seina menatap sambil menelan salivanya, merasa Seina menatap Alvar, Alvar langsung menoleh kearah Seina, tatapan mereka bertemu, merasa gugup Seina langsung memutuskan kontak mata dengan Alvar, 'kok gue jadi begini ' batin Seina, melihat itu Alvar hanya tersenyum tipis.

"Yang lain lo jawab Sendiri," ucap Alvar dan langsung berjalan menuju sofa kecil.

"Sok banget, padahal dia cuma jawab satu soal," ucap Seina ketika melihat soal Fisika dan ternyata Alvar hanya mengerjakan 1 soal saja.

Saat ini Seina sama sekali tidak fokus mengerjakan soal-soal fisika, kenapa tiba-tiba jantung Seina jadi berdetak lebih cepat dari biasanya gini, saat Seina menoleh ke arah Alvar yang sedang sibuk memainkan ponsel, perasaan aneh mulai muncul.

'Gue kenapa ini, ahhhh gila,' batin Seina, lalu Seina menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangannya yang terlipat di atas meja.

Pukul 22.00 tepat Alvar menoleh ke arah Seina, melihat Seina menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangan yang terlipat lalu Alvar berdiri dan menghampiri Seina.

"Sei," panggil Alvar sambil merapikan rambut Seina yang menutupi wajahnya ke belakang telinga.

"Seina udah belajar Pa, Aku mau istirahat bentar," Ucap Seina setengah sadar, saat ini Seina sudah tidur, mendengar ucapan Seina hati Alvar benar-benar sakit, segitu takutnya Seina kepada Papanya.

"Jangan bikin gue khawatir terus," Ucap Alvar yang masih menatap wajah Seina sedu sambil mengusap pelan puncak rambut Seina.

.......

Happy Reading!!!
Thank You :)

IRIDESCENT (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang