"Gue heran kenapa Alvar suka banget ngajak gue debat,"
........
Aku tidak tahu kenapa kamu benar-benar mengusik pikiranku
Setelah pulang sekolah Seina, Dreena dan Alvar mampir dulu di kafe tempat biasa mereka datangi jika diantara mereka ada yang ulang tahun atau sekedar kumpul, dan hari ini adalah ulang tahun Dreena karena itu Dreena mentraktir Seina dan Alvar makan dan minum di kafe. Suasana didalam kafe yang tenang tidak terlalu bising dan desain interior kafe yang khas dengan desain modern membuat siapapun yang berkunjung di kafe ini pasti betah berlama-lama dikafe ini.
"Gue sebel banget," ucap Seina memulai percakapan disela-sela menunggu pesanan makanan dan minuman.
Mendengar ucapan Seina sontak Alvar dan Dreena menoleh kearah Seina.
"Sebel kenapa Sei?" Tanya Dreena.
"Jangan pura-pura gak tahu deh lo," Jawab Seina sedikit kesal dengan Dreena.
"Emang gue gak tahu, kalo gue tahu gue gak bakal tanya sama lo kali Sei," Jawab Dreena dengan nada santai.
"Itu lho, ya kali gue sama Gibran disuruh tampil diacara ulang tahun sekolah minggu depan, parah banget, maksudnya apa coba?" Ucap Seina sambil mengingat lagi kejadian waktu pelajaran seni musik, ketika semua kelompok udah dinilai tapi cuma Seina dan Gibran yang belum dinilai gara-gara Gibran sakit dan tidak masuk sekolah, Seina dan Gibran disuruh tampil di acara ulang tahun sekolah, maksudnya apa coba, tampil didepan kelas aja Seina gemeteran apalagi tampil di acara ulang tahun sekolah, bisa langsung pingsan.
"Padahal dalam hati seneng banget bisa tampil sama Gibran," ucap Dreena sambil senyum-senyum mengoda Seina.
"Lo tuh ya nyebelin banget Dree," ucap Seina dengan raut wajah kesal.
"Hahaha, udahlah jalanin aja, tampil yang bagus soalnya nanti Kak Vino datang," Ucap Dreena.
"Kak Vino? bukannya dia sekarang kuliah di Bandung," Tanya Seina.
"Iya, tapi katanya bakal dateng kok, udah bilang digrup osis juga," Jelas Dreena.
"Emang alumni boleh dateng?" Tanya Seina.
"Osis cuma undang mantan anggota osis sma kita Sei," jawab Dreena.
"Ohh, biarinlah, gak peduli juga, udahlah gak usah bahas pacar orang, males gue," ucap Seina dengan nada kesal.
"Kak Vino udah putus kali Sei sama Kak Karin," Ucap Dreena sambil senyum-senyum tidak jelas.
"Putus? Yang bener? Kok bisa putus?" tanya Seina, saat ini Seina benar-benar kepo.
"Kepo yaa?? Masih suka kan lo sama Kak Vino?" Tanya Dreena.
"Gaklah, cuma pengen tahu aja," Jawab Seina dengan nada santai.
"Sama aja kali neng kepo sama pengen tahu," Ucap Dreena gemas dengan jawaban Seina.
"Bodo amat," Jawab Seina dengan nada kesal.
"Ingat kenangan Sei, waktu lo blokir nomor wa gue gara-gara gue chattingan sama Kak Vino, padahal waktu itu gue cuma pengen bikin lo kesel, pengen ngasih lo kejutan buat ultah lo, malah lo blokir nomor gue, sadis lo," Jelas Dreena sambil mengingat kejadian waktu kelas 10, waktu itu Seina akan berulang tahun rencananya Dreena pengen ngebuat Seina kesal dengan cara chattingan sama Kak Vino, padahal waktu itu Dreena memakai nomor wa adiknya yang Dreena ganti nama kontaknya jadi Kak Vino dan tidak lupa Dreena menganti foto profil adiknya dengan foto Kak Vino, ketika Dreena menscreenshots chattingan itu lalu dikirim ke Seina dan parahnya Seina langsung percaya padahal itu bukan Kak Vino dan tiba-tiba Seina memblokir nomornya Dreena.
"Please deh jangan bahas itu, malu banget gue, lo sih nyebelin, udah tahu gue suka Kak Vino malah lo chattingan mesra sama Kak Vino," Jawab Seina.
"Lo juga kenapa percaya banget coba, gue gak berani kali ngechat Kak Vino," Ucap Dreena.
"Lo udah gila Sei," Ucap Alvar tanpa menatap Seina, masih fokus memainkan ponselnya.
.......
Happy Reading!!!!
Thank You :)
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT (SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil"Lo lihat gue," ucap Alvar sambil memegang kedua tangan Seina yang penuh dengan darah karena sayatan pecahan kaca. Alvar berusaha menenangkan Seina. Respon Seina tidak sesuai yang Alvar inginkan Seina langsung memberontak berusaha melepas tangannya...