Yang udah baca sampai part ini aku mau bilang makasih banyak yaa 😊
Udah mau luangin waktunya ;)Selamat membaca yaa!!!
Jangan lupa vote dan tulis komentar dikolom komentar yaa ;)
Sayang kalian banyak-banyak ❤️❤️Salam,
Anna❤️
.......
Oh iya aku mau tanya,
Kalian suka gak sama kisah Seina, Alvar, dan Gibran???
Kalo kalian suka tulis dikolom komentar yaa
Aku tunggu jawaban dari kalian 😆😆
.......
"Lo kenapa ngebuat gue nangis sih Gib??" 😔
"Ini kedua kalinya gue nangis gara-gara lo Gib,"........
Memakai pakaian casual yang biasa Seina pakai ketika sedang dirumah. Celana panjang dan hoodie berwarna putih. Untung saja tadi hujannya tidak lama jadi Seina bisa sampai dirumah lebih cepat.
“Sei, gue didepan rumah lo, bisa ketemu sebentar?"
Seina mengerutkan kening, bingung kenapa tiba-tiba Gibran mengiriminya pesan dan Gibran didepan rumah Seina. Parah. kenapa Gibran di depan rumahnya, bukannya Gibran masih sakit, dan satu lagi udara malam ini sangat dingin karena hujan yang tadi turun membuat udara jadi dingin. Buru-buru Seina keluar menuju gerbang rumahnya dan benar saja Gibran berada didepan gerbang rumah Seina.
"Gib, lo ngapain disini?" Tanya Seina sambil menatap Gibran yang kini sudah berada didepannya dan menatap Seina dengan tatapan yang teduh.
“Gue cuma pengen bilang makasih buat kemarin," Jawab Gibran yang masih setia menatap kedua mata Seina.
“Iya, lo gak usah kesini juga, kan bisa lewat chat atau besok-besok kalau dikelas,” ucap Seina sambil menghela napas.
"Gue pengen sekarang bilangnya," jawab Gibran.
"Emang lo udah sembuh?" Tanya Seina sambil berjalan mendekati Gibran kemudian menyentuh kening Gibran dengan telapak tangan kanannya.
“Lo masih panas Gib, mending lo pulang deh, udaranya dingin banget, nanti lo sakit lagi, gimana?" ucap Seina ketika merasakan suhu panas dari kening Gibran.
"Gue udah sembuh," Jawab Gibran yang masih menatap Seina dengan jarak yang dekat karena tangan Seina masih berada di kening Gibran.
"Ya udah, lo buruan balik deh, lo juga bawa motor sendiri, lo kan masih sakit Gib," ucap Seina sambil melepas tangannya dari kening Gibran dan mundur beberapa langkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT (SUDAH TERBIT)
Fiksi Remaja"Lo lihat gue," ucap Alvar sambil memegang kedua tangan Seina yang penuh dengan darah karena sayatan pecahan kaca. Alvar berusaha menenangkan Seina. Respon Seina tidak sesuai yang Alvar inginkan Seina langsung memberontak berusaha melepas tangannya...