1.5 Obat atau racun

99 6 0
                                    

Tidak terasa sudah kelas tiga saja. Seharusnya Dira senang, karna pertanda sebentar lagi ia akan lulus. Namun kesenangan itu pupus seketika. Dira sekarang menjadi anak galau, ia sering menghabiskan waktunya untuk menghayati dan mendengar musik-musik galau.

Meskipun begitu Dira tetap memegang peringkat satu, ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri untuknya. Iya, seharusnya Dira bangga bisa mempertahankan posisinya, karna kata orang, mempertahankan ranking lebih sulit daripada merebutnya. Namun ... berbeda, bahkan saat Dira memegang pialanya. Tak ada rasa yang muncul, saat banyak orang yang menyorakinya karna membawa piala emas yang memiliki tinggi 42 cm itu, Dira hanya merasakan kehambaran. Tidak lebih dan tidak kurang.

Sekarang, di masa liburan panjangnya ini. Dira lagi-lagi tenggelam dalam lagu yang berjudul 'Pura-pura lupa'. Lagu yang sangat cocok untuknya yang galau ini. Dira memejamkan matanya, gadis itu terlalu menghayati sampai-sampai ia meneteskan air mata. Dira terbaring di kasurnya, melupakan semua tugas rumahnya, memang selalu begini.

"Bahagiakan dia. Aku tak apa, biar aku yang pura-pura ... lupa~" senandung Dira, ia hapal lagu ini.

Ting

Suara notifikasi terdengar mengganggu kenyamanan Dira. Sial, ia lupa mengaktifkan nada hening di ponselnya. Dira menghela napas pelan. Lantas bangkit mengecek ponselnya lalu mematikan lagu yang hampir mencapai akhir itu. Dira menggeser layar handphonenya melihat notifikasi apa yang ia dapat. Grup lagi atau apa?

Seseorang membalas komentar anda-

Dira melihat akun sosmednya. Membaca notifikasi itu membuat senyum kecil gadis ini terbit. Jiwa-jiwa untuk berkomunikasi dengan lawan jenis bergejolak. Awalnya, Dira ikut salah satu grup yang menggabungkan orang-orang penyuka kata-kata bijak. Dira mengomentari salah satu postingan di sana, tapi siapa sangka ia mendapat relasi dari hal itu. Ajaibnya itu seorang cowo. Tepat banget dengan keadaan Dira yang butuh untuk bermain-main sebentar.

Lelaki itu langsung mengechet Dira--mengenalkan diri. Tangan Dira mendadak dingin saat melihat pesan cowo itu. Memang selalu begini, ketika mengechet lawan jenis pasti tangannya seketika mendingin--berlaku juga untuk Reza. Jangan salah kira, Dira begini-begini juga bisa gugup.

Dira mulai berkenalan. Ternyata nama kakak itu Alfri, Dira tau diri username sosmed lelaki itu. Nama yang cukup bagus. Dari messengger, mereka beralih pada app WhatsApp. Walaupun Dira dengan berat hati memberikan nomornya. Dalam batin ia meminta maaf pada Reza. Jika Reza tau Dirs memberikan nomornya pada orang asing pasti teman cowonya itu langsung berceramah panjang lebar sampai-sampai membuat kuping Dira panas.

+62877-

Assalamualaikum
Yg di fb yak?

Wa'alaikumsalam
Iya

Tanpa sadar Dira menjerit senang. Entah ini karna hormon pubernya atau sekedar senang saja.

Langsung di save

Oke, entar

Oiya, nama panggilan kmu
Siapa?

Indira, panggil Dira

Rara aja deh ya

Serah

Jangan tanya jantung Dira dalam kondisi seperti apa. Senyumnya mengembang lebar? Dira sadar, baru saja kenalan tapi sudah sesenang ini. Dira juga tidak menyangka reaksi tubuhnya akan segila ini.

GARA-GARA GLOW UP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang