Traslator notes:
Setelah update ini, aku gak bisa janji untuk update setiap hari seperti biasa. kebetulan saat ini aku ada di semester 3 dan lagi sibuk-sibuknya. jujur, niat awal untuk nerjemahin cerita ini karena ceritanya bagus banget dan aku juga pengen baca dalam bahasa Indonesia, sekaligus pelepas stres🥲.aku juga makasih banget untuk orang-orang yang udah baca sampe sini dan bisa mentolerir terjemahanku yang masih pemula banget. selama aku masih ada tabungan chapter aku bakal update setiap hari, tapi itu cuma sampe tabungan chapternya habis.
sekali lagi terimakasih
enjoy!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
AustraliaHal pertama yang kami lihat, di tengah padang pasir yang panas, adalah sebuah mayat Deviants.
Itu sudah membuatku gelisah, melihat tubuhnya yang tidak bernyawa di tengah-tengah pasir panas. Kami semua melihatnya, kegelisahan sudah terasa ketika Karun merekamnya di kamera. Aku memberi Sersi tatapan tidak nyaman, melihatnya melakukan hal yang sama. Aku tahu mereka diserang di London, mereka sudah melihatnya. Tapi bagiku, sudah lama sekali sejak terakhir kali aku melihat Deviants.
Kenangan lama itu membanjir kembali.
"Ini Deviants yang kalian lawan di London?" Kingo bertanya kepada Ikaris.
"Ini berbeda" jawabnya, "Pasti ada lebih banyak dari pada yang kita perkirakan"
"Seberapa banyak?" aku harus bertanya, beralih dari mayat itu ke bangunan di depan kami.
"Kami tidak tahu" Sersi membalas dengan bergumam. Karun berlari mendekat ke mayat itu dengan kameranya.
"Ini Deviants pak?"
"Ya" jawab Kingo.
"Ah! Itu makhluk yang indah!"
"Apa, ini?! Tidak! Mereka mengerikan! Kamu tidak akan tahu bagaimana rasanya ketika dia akan mencabut kepalamu! Lihat...rekam!" Kingo memberi perintah, Karun menurutinya ketika kami berjalan. Aku menatap gubuk kecil di depan kami, sebuah halaman kecil di depan memiliki oven dan kanopi untuk melindungi dari sinar matahari, dindingnya terbuat dari tanah. Itu adalah rumah kecil yang tenang, tempat yang aku tahu akan menjadi tempat terbaik bagi Thena dan Gilgamesh.
"Kalian akan bertemu dua dari pejuang terhebat di dunia! Thena: seorang legenda, pemberani, dan fashionable!" Kingo menjelaskan ke kamera ketika kami mendekat ke arah pintu. Ikaris mendekat ke arah pintu, dan sisa dari kami tetap menjaga jarak. Karun memperbesar gambar kameranya ke arah pintu, siap untuk kemunculan.
"Dan temannya yang terpercaya, pria yang luar biasa kuat...Gilgamesh yang menakutkan!" Kingo memperkenalkan dia, tapi tidak ada seorangpun yang keluar. Tapi sesuatu terdengar dari dalam rumah, menunjukkan bahwa rumah ini memiliki penghuni.
"Gilgamesh!" Kingo memanggil sekali lagi. Kemudian pintu itu terbuka, seseorang berdiri di sana dan terlihat sangat tinggi di antara kami semua. Dia seperti yang lainnya, terlihat sama seperti sebelumnya. Posturnya tegap dan kuat.
Gilgamesh, memakai celemek yang bertuliskan 'Kiss the Cook'. Dia menatap kami semua, kemudian akhirnya berbicara.
"Apa yang membuat kalian begitu lama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Light My Love [Druig]
FanfictionDisclaimer: Fanfic ini bukan milik saya, saya hanya menerjemahkannya. tolong dukung penulis aslinya, @/redheadclover di Fanfiction.net Soteri selalu meragukan dirinya sendiri, bahkan sejak awal kelahirannya sebagai seorang Eternal di Domo. Walaupu...