1430
Machu Picchu, Peru
"Apakah itu enak?" Kingo bertanya kepadaku, membuatku menyeringai kepadanya. Kami berdua berdiri di sebuah pasar kecil. Itu adalah sebuah sore di musim panas, kehangatan dari matahari yang merayap di pedesaan dan kehidupan manusia menyentuh pakaian biasa kami. Itu adalah hari yang menyenangkan untuk menjelajahi area dan mencari koleksi baru untuk di simpan.
Aku tidak tahu, aku memulai kebiasaan itu karena Kingo atau Makkari. Tapi perlahan-lahan aku mulai ingin mencari sesuatu yang baru untuk di simpan, simbol dari evolusi manusia. Jadi hari itu aku membawa sebuah tas, membeli beberapa barang di sini untuk dibawa ke pesawat dan sebagai hadiah untuk yang lain.
Sejak aku mengalami ledakan, yang terasa seperti baru terjadi kemarin. Bahkan aku sesekali mendapatkan mimpi buruk tentang kejadian itu. Ikaris mendapatkan pembicaraan yang serius dengan Ajak, dan sejak saat itu dia menghindariku dan memberiku lebih banyak jarak dari yang kuperkirakan. Aku tahu dia terkejut dengan apa yang kulakukan kepadanya, mungkin sebelum kejadian itu dia meremehkanku. Aku juga kagum dengan apa yang bisa kulakukan. Itu sedikit menggangguku, terasa seperti percikan kecil yang membutuhkan sedikit dorongan untuk menjadi api yang besar.
. . .
"Aku tidak akan berbohong Soteri," Phastos berbicara denganku beberapa hari setelah kejadian itu, membuatku duduk dengannya di meja kerjanya dan melihat dia bekerja, "itu sedikit menyenangkan melihat Ikaris dihajar sedikit"
"Aku tidak bermaksud melakukan itu" aku bergumam kepadanya, mengutak-atik salah satu barang kecil yang ada di meja itu. Dia tertawa, berjalan mendekatiku dan mengambil barang yang kupegang untuk menghancurkannya dengan mudah.
"Kami semua ingin melakukannya setidaknya sekali" dia mengaku, membuatku melihatnya yang mengedip kepadaku. "Terutama aku. Aku bersyukur kamu melakukan itu, itu menunjukkan kepada Ikaris kalau dia tidak sempurna," aku tidak mengatakan apapun tentang itu, melihatnya melakukan sesuatu kepada barang yang hancur tadi dan membuatnya hidup. Itu adalah barang yang sederhana, memutar sebuah roda dan memainkan melodi yang lembut ketika dia meletakkan barang itu ke tanganku. Aku bersandar di kursiku, melihat barang itu berputar di tanganku. Aku merasa sedikit lebih baik karena mereka tidak marah kepadaku dengan apa yang sudah kulakukan. Tapi aku masih merasa tidak nyaman dengan kekuatanku saat itu.
. . .
"Ini enak! Aku memakan beberapa pagi ini" aku meyakinkan Kingo, menjawab pertanyaannya tadi ketika dia menatap makanan yang akan kami makan. Kami semua sedang keluar, meninggalkanku berdua dengan Kingo di pasar sebelum kembali ke pesawat di malam hari. Aku melihatnya mengambil gigitan besar, mengunyah beberapa saat sebelum dia hampir tersedak dan aku menepuk punggungnya dengan seringaian. Aku tertawa ketika dia akhirnya menghabiskan makanan di mulutnya dan menatapku dengan pandangan lelah.
"Itu..sangat pedas!" dia berkata kepadaku, membuatku mengangguk.
"Mereka memiliki beberapa bumbu di dalamnya, apakah kamu suka?" aku bertanya ketika dia mengangguk dengan sedikit kaku, "aku mendengarmu berkata kalau kamu ingin memperbanyak koleksi rempah-rempah mu? Iya kan?"
"Benar, tapi aku ingin memulainya dengan perlahan, tidak sepedas ini!" dia mendengus, dia tertawa dan menunjukku, "kamu sudah makan berapa banyak?"
"Ini adalah yang keempat" aku menjawab dengan mulus, melihat dia menatapku dengan terkejut, "kenapa? Ini favoritku"
"Wow kamu pemberani" dia mendengus, mengambil gigitan kecil untuk membiasakan diri dengan rasanya. Sangat menyenangkan untuk mencoba makanan baru dan camilan di setiap tempat yang kami kunjungi. Aku tahu Gilgamesh beberapa kali mencatat resep di setiap tempat baru, mencoba membuatnya kembali sendiri. Ketika dia sedang memasak, aku akan membantunya di dapur yang baru dibangun di Domo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light My Love [Druig]
FanfictionDisclaimer: Fanfic ini bukan milik saya, saya hanya menerjemahkannya. tolong dukung penulis aslinya, @/redheadclover di Fanfiction.net Soteri selalu meragukan dirinya sendiri, bahkan sejak awal kelahirannya sebagai seorang Eternal di Domo. Walaupu...