Kami membawa Thena ke salah satu kuil, di sudut yang jauh dari kota dan kami meletakkannya di meja batu besar di tengah ruangan. Kami semua mengelilinginya, masih membatu dan terkejut dengan apa yang baru saja kami saksikan, tidak tahu harus melakukan apa. Ketika pembantaian di kota masih berlanjut, Ajak memberitahu kami bahwa Thena memiliki Mahd Wy-ry, sesuatu yang hampir tidak pernah terjadi. Itu adalah sesuatu yang kami dengar di masa lalu, sebuah penyakit yang menyerang pikiran dan sangat berbahaya bagi yang mengalaminya.
"Kukira Mahd Wy-ry hanya mitos" Sersi bicara ketika Ajak berjalan untuk menyembuhkan Phastos dan Makkari. Kami semua melihatnya bekerja ketika Ikaris mengawasinya. Aku berdiri di samping Druig, di dekat pintu masuk kuil ketika dia menyaksikan itu semua dalam diam. Dia tetap berada di dekatku, seperti khawatir kalau-kalau aku akan terluka lagi.
"Tidak ada obatnya" Phastos menjelaskan, "Jadi tidak ada yang pernah benar-benar membicarakannya"
Mata Thena tiba-tiba terbuka, kami semua mundur kebelakang dan mengawasi dengan khawatir ketika dia duduk di meja. Ketika Thena melakukan ini, aku merasakan lengan Druig di depanku, hampir mendorongku ke belakang, khawatir kalau Thena akan mulai menyerang lagi. Aku tidak menyadarinya saat itu, aku hanya masih bingung. Thena terlihat seperti dirinya yang dulu.
"Apa yang terjadi?" dia bertanya, jelas-jelas tidak mengingat apapun.
"Thena, kamu menyerang semua orang" Ajak menjelaskan, berjalan ke arahnya dan memberinya pandangan serius, "kamu melukai Sersi dan Phastos. Kamu hampir membunuh Makkari dan Soteri"
Thena menegakkan punggungnya dan melihat kami semua, luka tampak di wajahnya ketika dia menyadari apa yang sudah dilakukannya. Dia bahkan menatapku, membuatku memberikan pandangan cemas karena aku mengkhawatirkan apa yang baru saja terjadi kepadanya. Masa lalu adalah masa lalu, tapi tidak seperti itu bagi Thena. Thena melihat dengan sedih ke arah Ajak.
"Aku tidak mengingatnya" dia mengaku, terdengar sangat terluka.
"Kamu memiliki Mahd Wy-ry" Ajak memberi tahu Thena, "pikiranmu rusak karena beban pikiranmu, yang bisa kulakukan hanyalah menghapus ingatanmu jadi kamu bisa memulai lagi. Aku akan memberitahu Arishem dan membawamu kembali ke pesawat, kita punya teknologi untuk membantumu"
Menghapus ingatannya? Apakah itu bisa dilakukan kepada kami? Itu menyakitkan untuk didengar, Thena harus menghapus ingatannya untuk keamanan yang lain. Aku tidak pernah mendengar itu sebelumnya, dan untuk melihat bagaimana terlukanya Thena.
"Apa?" aku menyela, terdengar sangat terkejut dengan keputusan Ajak untuk menghapus ingatannya, segala hal yang dia saksikan hingga saat ini. Itu terdengar sangat gila, dan aku mengalami waktu yang sulit untuk mempercayainya.
Tapi dia tidak akan menjadi Thena lagi! Makkari mendebat dari tempatnya, terdengar terluka juga karena keputusan itu. Makkari benar, jika Thena harus memulai lagi, dia tidak akan lagi menjadi orang yang sama dengan yang kami kenal dan cintai.
"Bagaimana jika ini terjadi lagi?" Kingo bertanya kepada Makkari dengan khawatir, "dia bisa membunuhmu! Dia bisa membunuh kita semua!"
"Kumohon...aku ingin mengingatnya" Thena memohon kepada Ajak dengan suara yang hancur. Aku melihat rasa sakit di wajahnya, rasa sakit karena tahu dia akan membawa bahaya bagi kami, dan dia tidak bisa mengontrol itu, "aku ingin mengingat hidupku!"
"Thena aku mencintaimu" Ajak mulai memberitahunya, "tapi dengarkan aku. Tidak penting apakah kamu mengingatnya atau tidak. Semangatmu masih akan tetap abadi, kamu akan selalu menjadi Thena. Percayalah padaku"
"Kenapa dia harus percaya padamu?"
Kami semua mengalihkan pandangan dari Thena ke Druig, yang akhirnya bicara setelah lama terdiam. Aku masih berada di sampingnya, melihatnya memberikan tatapan tajam kepada Ajak ketika dia bergerak menjauh dariku dan berjalan mendekati Ajak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light My Love [Druig]
FanfictionDisclaimer: Fanfic ini bukan milik saya, saya hanya menerjemahkannya. tolong dukung penulis aslinya, @/redheadclover di Fanfiction.net Soteri selalu meragukan dirinya sendiri, bahkan sejak awal kelahirannya sebagai seorang Eternal di Domo. Walaupu...