Sisa hari itu kami habiskan seperti biasanya. Kami sarapan dan minum bersama, dan mengatur suasana Domo hari itu. Setelah kami membersihkan piring-piring kami, kami berpisah untuk melakukan tugas dan jadwal. Thena meneliti planet-planet terdekat, berharap untuk menemukan kehidupan di planet-planet itu dan mungkin beberapa petunjuk tentang Eternal lain.
Kami selalu berkontak dengan teman kami di Bumi, mengawasi mereka menjalani kehidupan mereka lagi. Sersi, Phastos, dan Kingo ditandai dengan suar berkedip di hologram Bumi yang berputar di tengah lab lama Phastos, membuat aku sedikit merindukan mereka.
Di waktu luangnya, Thena akan berlatih tarung dengan kami bertiga. Thena mengajarkan kami caranya untuk bergerak ringan tapi tetap tajam, walaupun itu artinya dia akan selalu menendang pantat kami. Kami tidak diperbolehkan untuk menggunakan kekuatan kami, hanya bergantung pada kemampuan bertarung. Thena adalah seorang petarung yang tangguh, sama sekali tidak membutuhkan senjata untuk mengalahkan kami dalam setiap latihan. Makkari memiliki kecepatan dalam pukulannya, tapi kakinya terlalu lambat dan dia akan selalu terjatuh. Gerakan Druig lambat, mencoba bertahan dari setiap serangan. Aku memiliki tubuh bagian atas yang kuat, tapi tetap merasa seperti orang bodoh.
Thena selalu menang dari kami.
Kami menjaga hal-hal tetap ringan di Domo. Kami semua memiliki hobi dan tugas untuk menghabiskan waktu. Thena suka menyulam di ruang belajar, sesuatu yang dia lakukan ketika masih di Australia untuk menenangkan pikirannya. Dia membuat sulaman yang indah, pola-pola cantik yang dibuat dari berbagai warna.
Makkari melakukan beberapa penelitian di tablet. Dia mulai bosan membaca buku fisik dan ingin memahami semua teknologi yang dia lewatkan ketika bersembunyi di Domo. Untungnya, tablet yang Phastos berikan pada kami dipenuhi dengan informasi terbaru dan hal-hal baru yang disukai Makkari. Sejak saat itu, Makkari tidak pernah melepaskan matanya dari layar digital, membaca novel dan artikel yang membawanya ke era modern. Aku suka melihatnya, melihat wajahnya menyala senang ketika dia mempelajari sesuatu yang baru. Sesekali aku harus menyita tabletnya agar dia bisa mengistirahatkan matanya.
Makkari sangat menyukai teknologi.
Di rumah kaca kami, aku menanam banyak sayuran dan beberapa pohon buah. Itu membuatku senang untuk berada di sekitar tanaman dan tanda-tanda kehidupan, menghirup aroma tanah di bawah kakiku ketika aku menyentuh dedaunan dan memanen jeruk dan apel yang sudah matang. Itu mengingatkanku pada Bumi, hampir membuatku merindukannya.
Kami berempat memiliki waktu bersama yang menyenangkan, menikmati momen yang kami lewatkan ketika 500 tahun terpisah. Thena mengajari Druig cara bermain catur, yang menyenangkan untuk melihat Druig menghela napas kalah ketika Thena memenangkan permainan. Makkari dan aku melakukan sesi yoga bersama setiap hari, terutama untukku untuk meregangkan punggungku dan meningkatkan fleksibilitas. Makkari bisa menekuk tubuhnya seperti pretzel. Thena dan aku mengurus rumah kaca bersama, dia tahu bagaimana caranya merawat tanaman dan menunjukkan caranya padaku. Druig membantu Makkari menginventarisasikan semua barang-barangnya, menyortir mana yang asli dan mana yang hanya tiruan.
Aku membaca semua buku yang Makkari dapatkan, mendapatkan diriku meringkuk bersama Druig di sofa dan membaca beberapa novel, aku membacanya keras-keras dengannya setiap malam. Druig suka mendengarkanku membaca untuknya, dia tidak suka membaca tapi dia mau mendengarku membaca untuknya. Aku menyukai momen-momen kecil itu bersamanya, berada dalam pelukannya dan membaca dengan lembut di ruang tengah. Beberapa saat dia akan diam, hanya mendengarkan suaraku ketika aku membacakan paragraf dan soneta. Di saat yang lain dia akan menghentikanku dan menanyakan pertanyaan, merasa penasaran dengan apa yang akan terjadi.
Di saat-saat yang sangat langka, dia akan tertidur ketika aku menyelesaikan bukunya, membuatku menyeringai dan melihatnya yang tertidur pulas. Itu menenangkan melihatnya beristirahat dan damai setelah apa yang kami lewati untuk menghentikan Emergence. Dia tidak pernah menunjukkan seberapa lelahnya dia, bagaimana dia tidak pernah beristirahat karena pikirannya yang selalu sibuk. Tapi terkadang aku bisa melihatnya, bagaimana dia akan melamun dan membiarkan pikirannya berkelana. Jadi ketika aku melihatnya beristirahat sepenuhnya, tidak lagi dipenuhi kekhawatiran tentang manusia, menghangatkan hatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light My Love [Druig]
FanfictionDisclaimer: Fanfic ini bukan milik saya, saya hanya menerjemahkannya. tolong dukung penulis aslinya, @/redheadclover di Fanfiction.net Soteri selalu meragukan dirinya sendiri, bahkan sejak awal kelahirannya sebagai seorang Eternal di Domo. Walaupu...