Chapter 6 : Menjemputmu

1.7K 208 24
                                    

Happy Reading💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

"Minggir!" Bright berusaha menerobos kerumunan teman-temannya yang berseru heboh.

"Jangan mendekat!" Teriak Tay lantang. Raut wajahnya begitu panik. Ketua pelaksana itu sedang berjaga-jaga di akar pohon Ranu menjulang tingi itu.

"Menjauh!" Teriak Tay dengan kedua tangan menahan lengan Bright yang hendak mendekat ke arah pohon.

"Lepaskan!" Bentak Bright.

"Bright! Dengarkan aku! Ini berbahaya. Kita tidak tau apa yang terjadi. Dan tempat ini, hanya warga desa yang tau seluk beluknya. Kita hanya orang baru. Jangan nekat."

"Tidak bisa! Aku harus kesana. Win dalam bahaya!"

Bright tak menghiraukan Tay. Dengan lagas ia mendorong tubuh Tay hingga tersungkur ke tanah. Sedangkan Bright dengan cepat memanjat pohon Ranu.

"Jangan kesana!" Teriak seorang pria paruh baya yang dikenal sebagai Pak dukuh.

Bright tak menghiraukan dan tetap memanjat.

"Win..." bisiknya pelan. Bright berjalan perlahan di dahan besar.

"Ggrrrr.....Jangan mendekat..."

"Keluar dari tubuhnya!"

"Gģrrrrr.....tidak....ggrrrr...akan....aku menyukainya."

"Kubilang keluar dari tubuhny-- tidak!"

Win melompat ke tanah, lalu berlari ke arah pepohonan dan menghilang.
Sontak kerumunan disana berteriak histeris menyaksikan keanehan itu.

Bright buru-buru turun lalu berlari ke arah pepohonan menyusul Tay dan yang lainnya yang mengejar Win.

"Win!" Teriak Tay.

"Pegang dia!" Titah Tay.

Tay, Ohm, dan Mix menahan tubuh Win yang meronta-ronta.

"Bantu kami cepat!" Teriak Tay pada yang lainnya.

Kini 6 orang memegangi tubuh Win. Namun masih saja tenaganya begitu besar.

"Grrrr....rrrrr..."

Win meronta. Mengamuk. Semua orang melihatnya dengan jelas. Bagaimana kedua matanya merah, mulunya menganga dengan sepasang taring runcing yang siap menggigit. Tangannya terlentang. Dan kakinya bergerak tak karuan.

Tay dan yang lainnya kesulitan menahannya.

"Gggrrrrr...." kedua tangan Win semakin terlentang, lalu jemarinya terbuka dengan kuku runcing di setiap jarinya. Win meraung, mulutnya berucap tak karuan yang mana tak satupun teman-temannya memahami arti kalimatnya.

Amukan Win semakin menjadi. Bahkan kini tubuhnya bergerak layaknha hanoman. Kedua jadinya bergerak layaknya penari.

"Aaaaaaa!!!" Semua yang memegangi tubuh Win terjungkal ke tanah.

Tenaga Win begitu besar hingga teman-temannua tak sanggup lagi menahannya.

"Keparat! Keluar dari tubuhnya!" Teriak Bright.

Sontak Win menoleh dan dqlam sekejap. Win telah menerjang tubuh Bright. Hingga ketua Bem itu kini terlentang di tanah dengan leher yang di cengkeram kuat oleh Win.

"Cepat bantu dia!" Teriak Ohm.

Bright berusaja melepaskan tangan Win dari lehernya. Begitu juga yang lainnya yang menarik paksa tubuh Win.

"Gggrrrr..... ma-ti..... matiiiiii!!!"

"Kau yang akan mati!" Bentak Bright lalu berhasil melepas cengkraman Win di lehernya.

Gudang Keramat [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang