Chapter 13 : Jangan Takut

1.4K 183 35
                                    

Warning! Sedikit rate yah 18+
.
.
.
Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

Semilir angin berhembus merdu. Riak dedaunan beradu dengan suara ranting yang saling bergeserak. Kicau burung kenari, menambah nyaring alunan merdu pagi itu.

Win mengerjapkan matanya. Kepalanya terasa sedikit pening. Ia meregangkan otot-ototnya yany kaku. Entah kenapa, ia merasa begitu lelah.

Saat ia duduk di sisi ranjang. Win mencoba membuka matanya, mengedarkan pandangan ke segala arah seraya menghirup aroma pucuk teh bercampur melati yang begitu menyengat namun menenangkan.

"Ah, harum sekali. Aku jadi ingin minum teh." Gumamnya pelan.

Namun, saat ia menyadari sesuatu. Win tersentak. Lantai yang ia pijak begitu berbeda dengan lantai kasar di kamarnya. Lalu aroma teh melati? Win sangat ingat, bahwa ayahnya sangat membenci aroma melati. Lalu ia menyadari, bahwa ranjang yang ia duduki. Bukanlah ranjang di kamarnya.

Sontak Win berjengit, sedikit melompat dari ranjang. Ia baru menyadari, bahwa ia berada di tempat lain. Tempat yang bukanlah kamarnya. Bukan juga rumahnya.

Dan saat ia menyadari interior megah berlapis emas di seluruh kamar itu. Win tau, bahwa ia kembali ke tempat itu. Tempat dimana ia menemukan banyak keanehan diluar akal sehat manusia.

"Kenapa aku bisa ada disini lagi?" Gumamnya parau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa aku bisa ada disini lagi?" Gumamnya parau.

Win hendak keluar dari kamar itu. Namun langkahnya terhenti saat terdengar suara seorang pria yang begitu ia kenal.

"Kau sudah bangun, bunny?"

"Kau sudah bangun, bunny?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bright?"

Bright melangkah ke arah Win. Dia tersenyum tipis seraya menyisir rambut dengan jemarinya.

"Bagaimana keadaanmu?"

Win mengernyit tak paham. "Apa maksudmu? Aku baik-baik saja tentu. Katakan kenapa aku bisa ada disini lagi? Bukankah aku sedang di rumah? Lalu Khao datang memberi surprise padaku dan membawakan kue ulang tahun untukku. Lalu...."

Gudang Keramat [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang