Chapter 28 : Fakta Yang Kami Rahasiakan

1.4K 187 50
                                    

Happy Reading💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤





"Ini semua salahku. Andai saja, aku tak terkena penyakit itu. Ayahmu tidak akan melakukan hal yang tak seharunya ia lakukan." Sarra berucap dengan isakan.


"Maksud ibu?"


"Ayahmu, mencuri batu permata dari Ratu Ular Nandini. Ular yang dibunuh ayahmu."


"Apa?!" pekik Win tak percaya.

Sarra mengangguk lemah, ia menyeka air matanya lalu menatap Win dengan tatapan sendu.

 "Iya Win, ini adalah sebuah fakta yang kami rahasiakan dari dunia. Tentang penyakit yang ibu derita saat hamil dirimu. Saat usia kandungan ibu baru menginjak 2 bulan, ibu mengalami nyeri di perut yang teramat sakit. Saat ayah mengajak ibu ke rumah sakit, saat itulah pertama kali kami tau. Bahwa ada kangker ganas yang tumbuh di usus ibu. Dokter menyarankan untuk operasi, namun resiko untuk keguguran sangat tinggi. Jadi ibu tak pernah mau dioperasi. Hal itu membuat kangker di usus ibu berkembang semakin ganas. Tiap hari ibu menahan rasa sakit. Ibu tak pernah mau meminum obat karena ibu tau, obat itu akan memberikan reaksi buruk pada janin ibu. Ayah mengetahuinya, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa. Karena dia begitu mencintai ibu, dan calon anak pertama kami. Sampai akhirnya, ayahmu mendengar berita burung tentang keajaiban ratu ular di pedalaman hutan Kalimantan. Ayahmu bergegas mengajak ibu kesana. Tanpa ibu ketahui, ayahmu berburu ke hutan untuk mencari keberadaan Ratu ular Nandini. Setelah berminggu-minggu ayahmu berburu. Suatu pagi dia pulang dengan keadaan lusuh, tubuh basah dan bau amis yang menyengat. Ibu ingin bertanya pada ayahmu, datang dari mana dia. Tapi ayahmu terburu memberi ibu sebuah batu permata yang bersinar sangat terang. Ayahmu menyuruh ibu menelan batu permata itu. Tentu ibu menolaknya. Tapi ayahmu memaksa ibu. Dia mengatakan permata itu akan menyembuhkan penyakit ibu dan juga bayi dalam kandungan ibu. Maka dengan terpaksa, ibu menuruti ayahmu untuk menelan batu permata itu. Namun rupanya hal itu membuat tubuh ibu semakin sakit. Tiap hari ibu muntah darah dan tidak bisa makan apapun. Ayahmu berpikir bahwa permata itu adalah penyebabnya. Dan ayahmu memutuskan untuk memburu ular Nandini untuk mengambil jantungnya sebagai obat yang sebenarnya. Tapi justru hal itu membuat Dewa Naga murka, dan malam saat Ayahmu lari dari kejaran Dewa Naga yang murka. Saat itu juga perut ibu mengalami kontraksi hebat, perut ibu terasa sangat sakit, hingga cairan darah merembes begitu deras di pangkal paha ibu. Saat itu ayahmu datang, namun ibu tak tau apa yang terjadi. Tapi satu hal yang ibu tau, kalau ibu telah keguguran. Saat ibu terbangun besok paginya. Sudah ada bayi laki-laki yang mungil di samping ibu. Ayahmu mengatakan kalau bayi itu adalah anak yang lahir dari perut ibu. Meskipun ibu sempat berpikir bahwa ibu sudah keguguran, tapi suara tangisanmu saat itu begitu nyata. Seketika rasa sedih ibu lenyap, karena kehadiran dirimu Win."

Win tak dapat menahan air matanya. Begitu berat perjuangan Ibunya saat mengandungnya dulu. Ia langsung memeluk ibunya dengan isak tangis yang memilukan.

"Tapi ibu kira semuanya telah selesai. Saat malam hari, ibu menimangmu sambil menikmati para bintang di langit. Dan seperti mimpi, ibu melihat seekor naga putih terbang di langit. Ibu bergegas keluar rumah namun tak melihat naga itu, melainkan ada sosok pria berjubah putih kerajaan datang menghampiri ibu dan berkata "Aku akan membiarkannya hidup denganmu. Tapi saat dia sudah berusia 20 tahun, aku akan menjemputnya dan membawanya ke duniaku. Sampai saat itu tiba, aku tidak akan mengganggu kalian. Penyakitmu telah sembuh, dan anak itu adalah pengantinku. Jaga dia baik-baik, jika tidak aku tak akan segan menghancurkan hidup kalian." Lalu pria itu pergi. Saat itu ibu tau, bahwa bayi yang ibu lahirkan adalah reingkarnasi dari ular Nandini, kekasih Dewa Naga yang telah ayahmu bunuh." Sarra menatap lekat anaknya dengan linangan air mata yang semakin deras mengalir.

Gudang Keramat [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang