Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤Win masih terperangah, setelah beberapa menit yang lalu ia ditarik ke dalam pancaran cahaya dari bola mata Bright. Membawanya masuk ke dalam lorong waktu, hingga akhirnya ia sampai di ujung lorong yang menampilkan sebuah lubang berukuran lebih besar dari tubuhnya.
Tubuhnya seolah terdorong masuk, begitu keras hingga rasanya ia terpental ke segala arah, terombang ambing terbawa arus waktu. Hingga akhirnya Win sampai di sebuah ruang hampa. Dan disanalah, semuanya berawal. Win dapat melihat dengan jelas sosok-sosok Dewa dan para Naga. Win melihat semuanya sembari mendengar suara Bright yang menjelaskansemua yang terjadi disana. Semua rangkaian kejadian, dari munculnya Dewa Aras bersama para naga. Hingga terlahirnya pangeran Alexander dan Xander. Naga hijau dan naga putih. Yang pada akhirnya diusir dari samudra selatan lalu mendirikan istana di Dataran timur.
Win akhirnya mengerti, siapa sebenarnya Bright. Kenapa Bright bisa berada di istana ini. Dan kenapa dia bisa berubah wujud menjadi seekor naga. Win telah memahami semuanya, karena ia telah melihatnya langsung dari mata kepalanya sendiri.
Bahkan ia juga melihat sosok wanita cantik mengenakan gaun berwarna purple. Sangat cantik dan mempesona.
"Elena," gumamnya pelan, seraya mengerjapkan mata. Mengembalikan kesadarannya setelah berkelana di lorong waktu.Bright tersenyum padanya. "Ya, Elena. Kau sudah mengingat semuanya?" Bright bertanya dengan nada lembut pada pemuda manis yang masih menganga kebingungan.
Saat Bright hendak mengelus wajah Win. Pemuda itu, justru melangkah mundur. Bergerak menjauhi Bright.
"Win?" Panggil Bright.
"Katakan dengan jujur. Siapa yang kau lihat pada diriku." Ujar Win pada pria di hadapannya yang mengernyitkan kening.
"Kenapa kau bertanya seperti itu, Win?"
"Jawab saja."
"Baik, jika itu yang kau ingin." Bright menegakkan bahunya, menatap lekat manik mata indah pemuda manis di depannya.
"Aku melihatmu--"
"Bohong!" Sergah Win begitu saja.
"Aku berkata jujur Win."
"Bohong! Kau pembohong Bright! Kau melihat Elena dalam diriku. Kau berpikir, bahwa aku adalah reingkarnasi dari kekasihmu. Iya kan? Jawab!"
Bright tertegun, ia merasa terpojok. Ucapan Win tak sepenuhnya salah. Karena ia, memanglah melihat Elena dalam diri Win. Matanya, bibirnya bahkan aroma tubuh mereka sama. Win benar-benar seperti Elena dalam wujud laki-laki.
"Lihat? Kau bahkan tak membantah ucapanku." Win kian menjauh, tungkainya melangkah mundur. Ia terkekeh lirih, dengan tatapan yang tak lepas dari manik mata hitam pria di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gudang Keramat [ON GOING]
FanfictionSiang itu seseorang terdengar mendesah di dalam gudang kosong di belakang gedung Fakultas Olahraga. Tepat di belakang Lapangan tua di bawah pohon beringin. Win tak bisa menahan hasratnya. Dia dengan tanpa rasa takut, masuk ke dalam gudang kosong it...