Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy💕
.
.
.
❤❤❤Bright bangkit lalu menatap Win. "Kau adalah Elena. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Saat jiwa yang keluar dari tubuh ular Nandini. Masuk ke dalam rahim ibumu. Dimana janinnya saat itu, sudah tak bernyawa lagi. Dan jiwa Elena yang keluar dari tubuh Nandini, dengan senang hati menggantikan jiwa yang telah pergi. Lalu kau lahir menjadi putra pertama Nyonya Sarra Thanapod, Win Metawin. Pengantinku."
Sejenak Win terdiam mendengar kalimat yang diucapkan pria di hadapannya.
"Tunggu." Sergah Win.
"Kenapa bisa kau mengetahui ibuku? Dan kenapa? Kenapa harus ibuku? Jangan katakan semua ini ada kaitannya dengan penyekapan kedua orang tuaku?"
"Aku tidak menyekapnya."
"Lalu apa!" Teriak Win.
"Aku hanya mengamankan mereka. Agar tak mengganggu acara pernikahan kita."
"PEMBOHONG! Kau sengaja kan menculik kami semua? Lalu menahan kami di sini. Tempat dimana tak seharusnya kami berada di sini."
"Aku tidak berbohong. Kedua orang tuamu berada di tempat yang aman."
"Baik. Anggap saja aku mempercayaimu. Sekarang katakan dengan jelas. Kenapa kau mengatakan janin dalam perut ibuku telah meninggal? Lalu jiwa lain masuk menggantikan jiwa yang telah pergi dalam rahim ibuku."
Bright menghela nafas kasar. Ia lalu duduk di sisi ranjang, sedangkan Win enggan untuk berada dekat dengannya. Win memilih duduk di meja nakas, tanpa menoleh sedikitpun ke arah Bright.
"Seperti yang kau ketahui, Elena telah meninggal saat menyelamatkan aku dari serangan panah ayahnya. Dan dia berjanji akan bereingkarnasi." Bright mendongak, menatap Win yang masih setia menatap dinding sihir.
"22 tahun yang lalu. Aku merasakan kehadiran Elena. Permata mutiara yang aku pegang, memancarkan cahaya biru yang kerlap kerlip. Aku tau, permata mutiara telah memberi tanda, bahwa pemiliknya telah terlahir kembali ke dunia. Sesuai janjinya, Elena telah bereingkarnasi. Dan itulah saatnya, aku harus mencarinya."
"Aku mencari Elena ke segala penjuru di bumi ini. Dengan berbekalkan batu permata mutiara, aku mencari keberadaan Elena. Hingga akhirnya aku sampai di dataran India. Meskipun jaman telah berubah. Namun mitos tentang keberadaan ratu ular kobra di India sangatlah kental. Bahkan masyarakat di sana sampai memuja ratu ular kobra yang paling ditakuti. Mendengar mitos itu dari masyarakat. Membuatku semakim yakin, bahwa aku semakin dekat dengan keberadaan Elena. Hingga akhirnya aku melihat seekor ular kobra raksasa sedang tertidur di sebuah goa di balik air terjun keramat. Aku pun dengan hati-hati mendekati ular itu."
"Seekor ular kobra raksasa, dengan tubuh sebesar pohon jati dan panjang mencapai 20 meter. Ular kobra itu sangat cantik, warna kulitnya coklat bersawang kuning bercahaya. Aku terpana dengan keindahan tubuhnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gudang Keramat [ON GOING]
FanfictionSiang itu seseorang terdengar mendesah di dalam gudang kosong di belakang gedung Fakultas Olahraga. Tepat di belakang Lapangan tua di bawah pohon beringin. Win tak bisa menahan hasratnya. Dia dengan tanpa rasa takut, masuk ke dalam gudang kosong it...