Chapter 21 : Monster Berlumpur

911 148 5
                                    

Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy💕
.
.
.
❤❤❤



Win melihat Bright sedang berbicara dengan serius. Samar-samar, ia mendengar percakapan mereka mengenai rogue yang menyerang istana. Namun saat Win ingin mendengar lebih jelas. Atensinya teralihkan pada dinding sihir yang telah lenyap. Win tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Win mengendap-ngendap, melangkah menuju pintu kamar yang terbuka. Sebelum ia pergi, Win memastikan bahwa Bright tak menyadari kepergiannya. Win melihat Bright masih sibuk berbicara dengan pengawal itu. Maka dengan pelan ia melangkah keluar dari kamar, lalu pergi menyusuri koridor.


.

.

.


"Bagus! Aku akan kesana sekarang. Win kau tetap di sini." Bright berbalik, namun Win sudah tak ada disana.

"Win? Win kau kemana?"

Bright dan pengawalnya mencari Win ke setiap sudut ruangan. Namun, Win telah kabur. Karena Bright telah menghilangkan dinding sihir dan memudahkan Win untuk kabur.

"Sial!" Umpat Bright.

"Kau, titahkan pengawal tingkat tiga untuk mencari keberadaan Win. Aku akan menuju istana timur setelah menemukan Win. Pastikan Matthew dan para jenderal berhasil menahan para Rogue. Habiskan mereka. Jangan biarkan sampai tersisa!"

"Baik Yang Mulia."

Bright meremat rambutnya kasar.

"Win, dimana kau? Kuharap kau tak bertemu dengan mereka."

Bright lalu bergegas mencari Win.


.

.

.


Win terus berlari menyusuri koridor, lalu menuruni anak tangga hingga ia sampai di halaman istana bagian barat. Dalam pelariannya, Win mendapat kemudahan karena tak menemukan pengawal di istana. Win mengedarkan pandangannya ke segala arah. Mencari jalan agar ia bisa keluar dari sana tanpa tertangkap oleh pengawal istana.

"ITU DIA!!!" Seru seorang prajurit dari dalam koridor istana. Sontak Win berbalik melihatnya. Ia pun bergegas lari agar tak tertangkap oleh prajurit itu dan membawanya kembali ke dalam penjara sihir buatan Bright.


Win menemukan sebuah lorong di ujung taman cemara. Lorong itu terbuat dari ranting pohon yang sudah kering. Win berlari ke sana, berharap itu adalah jalan keluar dari taman. Namun sesuatu yang menyeramkan telah menantinya di sana.


"K-K-Kau si-si-siapa?" Win mendongak dengan tubuh yang gemetar ketakutan. Dapat ia lihat mahkluk tinggi melebihi pohon cemara dengan tubuh teramat besar penuh dengan lumpur dengan menghadangnya. Wajahnya hancur dan penuh dengan lumpur, giginya tajam dan ia memiliki 5 mata di wajahnya.


"RRRAAAWWWWRRGHHHHH!!!!"


"PERGI!"


Win berlari ke arah lorong ranting dan kembali masuk ke dalam taman cemara. Namun kakinya tersandung batu.

"Akh!" tubuhnya tersungkur ke tanah.


"GRAWWWRRGHHH!!"

Gudang Keramat [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang