Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤
"TOLONGGGGG!!!!!!" Teriaknya lantang.
Lalu seketika tubuhnya ditarik oleh sebuah tangan raksasa, hingga akhirnya dia duduk di atas punggung berwarna putih yang sangat ia kenal.
"Bright?"
"Maaf aku terlambat?"
Win menggeleng cepat. Tanpa ia sadari air matanya telah lolos begitu saja.
"Kenapa kau baru muncul? Kemana saja kau sialan! Aku takut kau tak pernah kembali. Aku takut jika aku tak akan pernah bisa melihatmu lagi!" Win terisak seraya memukul-mukul kepala naga putih itu bertubi-tubi.
Naga putih itu terkekeh. "Apa kau mengkhawatirkanku, my bunny?"
Win tak bisa menahan senyumnya. Panggilan itu. Sudah lama sekali ia tak mendengarnya.
"Dalam mimpimu!" Ketus Win berusaha menyembunyikan rasa malu dan rona di wajahnya.
"Baiklah, sayang. Simpan umpatan dan rona manismu itu. Dan sekarang pegangan yang kuat. Kita akan melenyapkan iblis sialan itu bersama."
Win mengangguk patuh. Ia menggenggam kuat kedua tanduk di kepala Bright. Kedua manik matanya memerah dengan penuh amarah yang meluap.
"Ayo kita selesaikan kekacauan ini!"
Naga putih itu terbang ke udara, lalu melintas di sela tebing yang teramat curam. Kepulan asap begitu tebal dari bawah. Suhu disana begitu dingin dengan hembusan angin yang amat kencang.
"Win, pegangan yang kuat!"
"Tanpa perlu kau suruh." Win memegang erat kedua tanduk putih yang bercabang di kepala sang naga.
Bright mengernyit, ekor matanya melirik tajam ke arah barat.
Sontak ia terbang menuju sumber suara. Tiba-tiba...
"RRRRRRRAAAAAAAAAWWWWGGGG!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gudang Keramat [ON GOING]
FanficSiang itu seseorang terdengar mendesah di dalam gudang kosong di belakang gedung Fakultas Olahraga. Tepat di belakang Lapangan tua di bawah pohon beringin. Win tak bisa menahan hasratnya. Dia dengan tanpa rasa takut, masuk ke dalam gudang kosong it...