Chapter 16 : Ruang Bawah Tanah

1.1K 178 24
                                    

Happy Reading💕
.
.
.
Enjoy💕
.
.
.
❤❤❤

"Siapa kau sebenarnya?" Lirih Win, menatap tajam sorot mata gelap pria di hadapannya.

Bright menarik sudut bibirnya, kemudian terkekeh ringan.

"Apa maksudmu Win? Tentu saja aku Bright. Kekasihmu."

"Kekasih?" Sergah Win.

"Kapan kita menjadi kekasih?" Lirih Win tanpa membuang tatapannya pada Bright.

Bright melangkah pelan, mendekati Win yang telah berdiri di sisi ranjang. Dengan lembut, Bright mengusap surai hitam pria bergigi kelinci itu. Menyisipkan helaian rambut ke sela telinga Win.

"Lalu, kau anggap apa semua hal yang sudah kita lakukan bersama. Bahkan aku tak pernah melupakan eranganmu saat mendesahkan namaku. Ketika kita hendak mencapai nikmat bersama." Bright berbisik tepat di telinga Win. Membuat pemuda itu bergidik geli.

Win menggelengkan kepalanya. Mencoba kembali tersadar, sebelum terhanyaut pada buaian Bright.

Win mendorong dada Bright, hingga menciptakan jarak diantara mereka.

"Kita hanya mencari kesenangan saja. Aku bukanlah kekasihmu. Jika kau lupa. Kau tak pernah sekalipun menyatakan cinta dengan sungguh-sungguh padaku. Apalagi mengajakku menjadi kekasihmu." Tukas Win.

Bright menatap lamat pemuda sebening mutiara di hadapannya. "Lalu kau ingin aku menyatakan perasaan lagi padamu? Dan mengajakmu berpacaran, seperti yang dilakukan para manusia itu?"

Win mengernyitkan keningnya. "Lalu kau bukan manusia?"

Bright tersentak. Secara tak langsung, ia membuka identitasnya sendiri.

Win melangkah mendekat, menatap lekat manik mata hitam pria yang pernah menyatakan cinta padanya.

"Katakan Bright. Siapa kau sebenarnya? Dan dimana kita sekarang? Kenapa kau membawa aku kemari? Dan juga,"

Win menggigit bibirnya sengit. Tangannya mengepal kuat, hendak melayangkan pukulan ke wajah pria di depannya. Namun sekuat tenaga, Win menahannya.

"Kenapa? Kenapa kau memisahkan aku dengan keluargaku!!! Kenapa kau menahan adik dan sahabatku! Katakan Bright! Katakan apa yang kau rencanakan pada keluargaku! Lepaskan mereka. Lepaskan aku. Biarkan kami kembali pulang."

Bright meneguk ludahnya kasar. Ia menatap pemuda yang telah terisak di depannya.

"Win..."

Win dengan cepat menepis lengan Bright. Ia menatap sengit ke arah Bright.

"Katakan! Siapa dirimu! Jika kau bukan manusia, lalu siapa kau sebenarnya. Mahkluk apa kau ini?"

Bright memejamkan matanya. Menghela nafas sejenak, sebelum kembali menatap Win yang penasaran akan jawabannya.

"Baiklah, akan kukatakan padamu. Tapi kumohon, berjanjilah padaku. Bahwa kau tidak akan pernah meningalkanku."

Win mengernyit, menatap Bright dengan penuh keraguan.

"Berjanjilah padaku. Atau kau tak akan pernah mendapat jawaban dari semua pertanyaanmu."

Gudang Keramat [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang