Chapter 19 : Dua Syarat

1K 163 29
                                    

Happy Reading 💕
.
.
.
Enjoy 💕
.
.
.
❤❤❤

"Kenapa begitu ceroboh?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa begitu ceroboh?"

Suara pria bernada datar terdengar dari arah pintu.

Bright tak menghiraukannya. Ia masih tetap dalam posisi duduknya di kursi megah kebesarannya yang terletak di dekat jendela. Sembari menyesap anggur merah dalam genggamannya dan menatap rimbun pepohonan di luar istana dari jendela kamarnya.

Pria yang tanpa menyapa itu, melangkah ke arah Bright. Mengetahui adiknya yang enggan menjawabnya.

"Xander." Gulf bergumam datar, ia telah berdiri di sebelah kursi adiknya seraya menatap lekat keluar jendela.

"Kau tau ini bukan kesalahanku." Ujar Bright yang mengerti isi pikiran sang kakak.

"Satu Rogue, telah hilang kendali di penjara bawah tanah. Dan menyerang tiga manusia biasa. Lalu siapa yang patut disalahkan? Jika kau sudah menitahkan prajurit pilihan untuk berjaga di sana." Ujar Gulf lirih.

"Mereka lengah dan sialnya Win juga dua temannya lolos sampai ke penjara terdalam." Ujar Bright.

"Terlepas dari itu, aku penasaran kenapa tenaga rogue itu masih ada, bahkan begitu kuat? Yang kuingat, saat aku dan Panglima Matthew menangkapnya. Rogue itu telah kehilangan tenaga dan bersiap untuk menjemput ajal." Gerutu Bright.

"Disanalah letak kebodohanmu!" Gulf menoleh ke arah sang adik dengan tatapan tajam.

Begitupun Bright yang membalas tatapan sang kakak. Ia pun beranjak dari duduknya lalu melangkah mendekat. Mensejajarkan dirinya dengan sang kakak.

"Bodoh?" Lirih Bright tak terima.

"Ya. Kau bodoh, Xander."

"Rogue yang kau tangkap saat itu, hanya berpura-pura tak berdaya. Sehingga ia dapat mengelabuimu dan Matthew. Dengan cara seperti itu, dia dapat dengan mudah masuk ke dalam istana kita. Lalu setelah ia dapat memulihkan kembali seluruh tenaganya. Ia akan menyerang kita dari dalam istana. Seperti yang terjadi tadi di penjara." Jelas Gulf.

"Kenapa kau tak mengatakannya sejak awal?" Tukas Bright.

"Aku baru paham dengan siasatnya. Setelah kejadian tadi siang."

Gulf mengusap dagu dengan ibu jari dan telunjuknya, sembari ia berpikir.

"Rogue itu sudah mengetahui keberadaan Win di istana ini. Oleh karena itu, dia menunggu waktu yang tepat sampai bisa bertatapan langsung dengan Win. Dan kurasa, rogue itu memancing pikiran Win agar mendekat ke tempatnya. Makanya Win bisa sampai di penjara terdalam, tempat rogue itu ditahan." Jelas Gulf.

"Dia hampir membunuh Win'ku." Geram Bright mengepalkan tangannya.

"Itu baru satu rogue. Dan kekuatannya masih jauh dibawah kekuatan rogue yang lain. Kau tau apa maksudku Xander?" Gulf menatap lekat manik mata adiknya.

Gudang Keramat [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang