23.

2.9K 312 9
                                    

~🌼~

"Jae, kenapa Jeongwoo tidak kunjung pulang? Aku khawatir padanya.." Istri Jaehyun itu terus mengatakan kalimat yang sama sejak kabar pengangkatan Jeongwoo sebagai pemimpin keluarga Kim yang baru.

Jujur sebagai orangtua, Jaehyun juga merasa sangat khawatir pada Jeongwoo. Terlebih karena sekarang Jeongwoo sudah mengetahui kebenaran mengenai Haruto serta keterlibatannya.

Jaehyun bahkan sudah berkali-kali menghubungi Jeongwoo untuk bicara, namun Jeongwoo selalu merejectnya. Putra angkatnya itu bahkan melarang siapapun termasuk dirinya untuk menemuinya di kediaman Kim. Ia sama sekali tidak menyangka kalau Jeongwoo akan membangun benteng setinggi ini dengannya.

"Aku akan pergi menemuinya sayang, jangan khawatir." Jaehyun memeluk sang istri guna menenangkannya. Dia lantas berjalan keluar menuju garasi dan menyetir mobil untuk menemui Jeongwoo.

Mobil Jaehyun berhenti di area gedung perusahaan besar milik keluarga Kim. Jeongwoo pasti sedang berada disini sekarang.

Jaehyun melangkahkan kakinya masuk dengan langkah lebar, mengundang tatap banyak orang disana yang merasa heran sekaligus terkejut bisa melihat petinggi perusahaan Jung berada disini.

Jaehyun naik kelantai 10 yang seingatnya merupakan ruangan Presdir terdahulu--Kim Daeha bertempat.

"Maaf tuan--"

"Menyingkirlah!" Sela Jaehyun dengan marah saat melihat Doyoung menghalangi jalannya.

"Tuan muda sedang mengurus pekerjaan penting saat ini dan melarang siapapun yang tidak berkepentingan untuk masuk." Jelas Doyoung.

Jaehyun menaikkan sebelah alisnya menatap Doyoung dengan kesal. "Maka kepentinganku selanjutnya adalah menggelar pemakaman untukmu." Ujarnya dingin.

Mau tak mau Doyoung membungkuk sekilas kemudian menggeser tubuhnya memberikan jalan bagi Jaehyun. Ia tidak mau mengambil resiko yang akan membahayakan nyawanya.

Bunyi pintu yang dibuka tanpa diketuk membuat Jeongwoo mengangkat kepalanya hendak memaki siapa orang yang dengan tidak sopan sudah memasuki ruangannya.

Kedua mata Jeongwoo melebar, ia terkejut tatkala melihat sosok Jaehyun-lah yang ternyata berdiri didepannya.

Jaehyun melangkah menghampiri Jeongwoo dan langsung menarik lengan pemuda itu dengan kasar. "Ayo pulang sekarang!" Perintahnya.

Jeongwoo menarik tangannya hingga terlepas, membuat Jaehyun berbalik menatapnya. "Maaf Tuan Jung, apakah anda tidak punya sopan santun? Kenapa tiba-tiba datang dan membuat keributan disini?" Tanyanya dengan nada tenang.

"Jung Jeongwoo!--"

"PARK JEONGWOO... Tuan Jung Jaehyun, bukan Jung Jeongwoo!" Desisnya menyela Jaehyun.

Jeongwoo memegangi pergelangan tangannya yang terasa sedikit ngilu karena tarikan Jaehyun tadi.

"Doyoung-ssi, bukankah kau bilang aku tidak punya janji temu dengan siapapun hari ini?" Ucapnya seraya melirik Doyoung yang kini berdiri diambang pintu.

"Maafkan saya Tuan muda, saya sudah mencoba melarangnya untuk masuk namun beliau bersikeras ingin menemui anda." Ungkapnya.

Jeongwoo melirik Jaehyun sekilas lalu menatap Doyoung. "Keluarlah." Doyoung mengangguk dan membungkuk singkat kemudian melangkah keluar seraya menutup pintu.

Jeongwoo kembali mengedarkan pandangannya pada Jaehyun yang menatapnya dengan gurat kesedihan diwajahnya.

"Kau bahkan enggan memanggil Papa dengan sebutan itu lagi Jeongwoo-ya?" Jeongwoo hanya diam tidak berniat menjawabi, membuat Jaehyun tertawa miris.

TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang