14.

2.9K 326 62
                                    

~🌼~

"Jeongwoo!!" Sang Mama menghambur memeluk Jeongwoo saat melihat putranya datang. "Kau ini! Kenapa lama sekali eum? Kau tidak merindukan Mama?!" Ia lalu kembali memeluk Jeongwoo untuk menumpahkan rindunya karena sudah lama tidak bertemu dengan putranya itu.

"Maaf Ma, aku sedang ada urusan jadi baru bisa kemari. Papa dirumah?" Tanyanya saat tak melihat sang Papa.

"Papa masih dikantor." Jelasnya singkat. Ia lalu menggandeng Jeongwoo masuk kedalam menuju meja makan dan menyuruhnya duduk. Jeongwoo tentu saja hanya menurut.

"Haruto sedang pergi menemui dokter, katanya perlu membicarakan perihal donor mata." Jelasnya seolah tahu kedatangan sang putra adalah untuk menemui Haruto.

Jeongwoo menaikkan salah satu sudut binirnya mendengar penuturan sang Mama. Ia tahu.

"Kau tidak ingin tinggal disini? Pernikahan Jaehyuk akan diadakan bulan depan, Mama harap kau ada disini menemani Mama." Pintanya sedikit memohon.

"Maaf. Aku sociopat jika Mama lupa. Aku tidak suka bertemu orang lain kecuali keluarga kita dan Ruto." Ujarnya dengan wajah datar.

Sang Mama yang mendengar itu hanya menghela nafas pasrah. Ia juga tidak mungkin memaksa Jeongwoo karena keadaan putranya ini sedikit berbeda.

"Baiklah terserahmu saja, Mama tidak akan memaksa. Tapi setidaknya malam ini menginaplah, eum?" Jeongwoo hanya menganggukinya sambil tersenyum tipis.

Keduanya lantas berbincang ria sambil memakan potongan buah.

Tak lama berselang, bunyi bel yang terdengar mengalihkan atensi keduanya. Sang Mama yang hendak bangun untuk membuka pintu ditahan oleh Jeongwoo dan menawarkan diri untuk membuka pintu.

Jeongwoo kemudian berjalan menuju pintu utama dan membukanya. Ia tersenyum lebar melihat sosok Haruto berdiri disana dengan Doyoung dibelakangnya yang langsung membungkuk hormat padanya.

"Tuan muda disini?" Jeongwoo hanya mengangguk singkat. Ia lantas berbalik dan masuk mendahului keduanya dengan  langkah santai.

Berbeda halnya dengan Haruto yang merasa Jeongwoo sedikit berbeda. Kalau biasanya dia akan menggelayutinya saat bertemu, berbeda dengan kali ini yang terkesan acuh.

Haruto melangkah mengekori Jeongwoo menuju kamarnya setelah sebelumnya menyuruh Doyoung untuk pulang. Haruto sendiri tidak mengerti kenapa Jeongwoo malah menyuruh Doyoung untuk tetap menjaganya padahal ia jelas-jelas aman bersama dengan Jaehyun saat ini.

"Kau mengacuhkanku?" Haruto membuka suara setelah keduanya berada didalam kamar. Jeongwoo tidak menjawab pertanyaannya dan malah masuk ke dalam kamar mandi. Sudah bisa disimpulkan, Jeongwoo memang tengah mengacuhkannya.

Menghela nafas pelan, Haruto berjalan ketempat tidur dan membaringkan tubuhnya menghadap langit-langit kamar. "Jeongwoo-ya.. operasiku dilakukan minggu depan..!! Kau dengar itu?!!" Ujarnya sengaja dikeraskan.

Sementara itu didalam kamar mandi, Jeongwoo tengah terduduk didekat closet dengan wajah pucat. Entah mengapa tubuhnya terasa sangat lemas. Sudah ke tiga kalinya ia muntah-muntah hari ini. Perutnya terasa kram dan kepalanya pusing sekali.

"Sial! Rasanya mau mati saja." Keluhnya seraya memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri.

Perlahan Jeongwoo bangun dengan berpegangan westafle, ia mambasuh wajahnya dan meraih handuk kemudian melilitkannya ditubuhnya. Jeongwoo menatap bayangannya dicermin. Wajahnya terlihat sangat pucat seperti mayat saja.

TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang