15.

2.9K 318 23
                                    

~🌼~

Esoknya, Jeongwoo mendatangi prosesi pemakaman sang kakek. Kemarin setelah banyak berbicara dengannya, kondisi kakeknya menurun dan kritis. Dan sesaat setelah itu Jeongwoo diberi tahu bahwa sang kakek telah meninggal.

Kabar kematian sang Presdir keluarga Kim tentu saja mengguncang banyak pihak. Banyak kolega bisnis serta reporter yang datang ke acara pemakaman tersebut.

Disaat semua sudah memberikan bunga serta penghormatan terakhir, Jeongwoo berjalan membelah kerumunan menuju peti sang kakek.

Banyak pasang mata yang memperhatikan dengan berbisik, mempertanyakan siapakah Jeongwoo karena mereka tidak pernah melihatnya sebelumnya.

Terlebih saat melihat pita emas yang disematkan pada jas hitam milik Jeongwoo yang menandakan sebagai salah satu anggota keluarga.

Jeongwoo meletakkan satu tangkai krisan merah diantara banyaknya tumpukan bunga mawar putih yang kontras sekali perbedaannya. "Beristirahatlah dalam damai, kakek." Ujarnya lalu membungkuk dalam.

Jeongwoo lalu berbalik menghadap kearah para pelayat yang hadir disana. Matanya kemudian beralih menatap seorang perempuan yang juga mengenakan pita emas seperti dirinya.

Perempuan itu jelas tahu siapa Jeongwoo, begitupun dengan Jeongwoo yang sejak tadi melemparkan tatapan tajam kearahnya. Ia kemudian melangkah pergi dari sana, mengabaikan bisik serta gumaman mengenai dirinya.

Jeongwoo berjalan menuju sebuah mobil hitam tak jauh dari sana lalu masuk. Ia menoleh kepada seseorang dibalik kemudi sekilas sebelum mobil itu bergerak menjauh dari sana.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Suara samar dari radio memecah keheningan.

"Kenapa kau ingin menemuiku.. Kak Younghyun?" Jeongwoo bersuara setelah sekian lama terdiam. Ia masih merasa sedih karena harus kehilangan satu-satunya keluarganya.

Pria bernama Younghyun itu melirik Jeongwoo sekilas sebelum akhirnya menghentikan mobilnya di bar milik Junghwan. Mereka turun dan masuk kedalam setelahnya.

"Kak?" Junghwan bangkit dari duduknya tatkala melihat batang hidung Jeongwoo memasuki ruangannya. Namun Jeongwoo tidak bereaksi seperti biasanya dan langsung mendaratkan dirinya di sofa.

Younghyun yang sebelumnya berjalan dibelakang Jeongwoo ikut mendudukkan diri disebelahnya.

"Kau kenapa? Lemas sekali?" Junghwan mendekati Jeongwoo yang menyandarkan punggungnya dengan mata setengah terpejam.

"Kau yang memberitahunya?" Pertanyaan Jeongwoo tentu saja merujuk pada pria bernama Younghyun.

Junghwan tertawa kecil namun menganggukinya setelahnya. "Oh ya, aku sudah menemukan dalang penyeranganmu waktu itu." Ujar Junghwan pada akhirnya.

"Untuk lebih jelasnya aku akan mengirim filenya padamu nanti." Imbuhnya dan langsung diangguki oleh Jeongwoo.

---

Belum ada satupun yang tahu tentang kehamilan Jeongwoo termasuk orangtuanya serta Haruto. Jeongwoo pikir belum saatnya mereka mengetahui hal itu. Terlebih lagi lusa Haruto akan menjalani operasi donor mata.

TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang