19.

2.7K 313 102
                                    

~🌼~

'Tok! Tok! Tok!'



Jaehyuk berjalan kearah pintu dan membukanya. "Ada apa?" Disana ada penjaga bersama seorang pemuda manis dibelakangnya.

"Dia bilang ingin menemui Tuan Haruto." Jelas sang penjaga dengan sopan.

Jaehyuk menganggukinya dan mempersilakannya masuk kedalam setelahnya. Ia lantas menyuruhnya untuk duduk sembari menunggunya memanggil Haruto.

"Ruto-ya ada yang mencarimu. Dia bilang dia temanmu." Ujar Jaehyuk. Ia lalu membantu Haruto bangun dan menggandengnya menuju ruang tamu.

"Ruto!!" Pemuda manis itu memekik riang melihat kedatangan Haruto. Dia bahkan tidak segan memeluk Haruto dan bahkan mengabaikan eksistensi Jaehyuk disana.

Jaehyuk menatap pemuda manis itu dan merasa seperti pernah melihatnya, namun entah dimana, ia lupa. Jaehyuk setelahnya memilih untuk meninggalkan keduanya untuk bicara.

"Darimana kau tahu alamat rumahku?" Tentu saja itu patut dipertanyakan oleh Haruto mengingat dia tidak pernah menyebutkan dimana dia tinggal sebelumnya.

"Hari ini adalah jadwalku untuk periksa. Biasanya aku akan menemuimu karena kita punya jadwal yang sama. Tapi saat aku tidak melihatmu diruang tunggu tadi aku tidak bisa menahan diri untuk bertanya alamatmu pada resepsionis." Jelasnya.

Haruto mengernyit, merasa ada yang aneh dengan ucapan pemuda manis itu. Bukankah rumah sakit dilarang untuk memberitahu orang lain mengenai privasi pasien?

Namun Haruto hanya menganggukinya saja. Ia ingin tahu apa alasan Junkyu berbohong dan niatnya datang menemuinya.

Ya meskipun siapa sih yang tidak tahu kediaman megah milik keluarga Jung? Semua orang tahu, tapi tidak dengan keberadaan Haruto yang juga tinggal disana.

Akses masuk kesini sangat ketat dan perlu menunjukkan identitas diri seperti KTP atau semacamnya. ID yang diberikan juga akan di scan untuk mengetahui apakah itu asli atau palsu sehingga menghindarkan orang asing memasuki kawasan keluarga Jung.

"Ruto..!! Kau akhirnya mendapat donor mata? Wahh selamat.." Junkyu mengguncang pelan lengan Haruto.

Haruto menarik pelan lengannya senatural mungkin agar Junkyu tidak tersinggung. Dia hanya ber'haha-hihi' menanggapi Junkyu.

"Eum sebenarnya ada yang ingin ku katakan padamu Haruto.." ujar Junkyu pada akhirnya.

Junkyu menatap Haruto dengan takut-takut, enggan menceritakan sesuatu yang telah menimpanya waktu lalu. Mengenai Jeongwoo yang mendatanginya.

"K-kekasihmu datang ke apartemenku dan membuat keributan. Dia menghancurkan perabotku dan memukulku karena menemuimu. Hiks.. aku takut Ruto-ya.." ungkapnya lalu terisak kecil.

"Dia memukulmu?" Tanya Haruto lagi. Jeongwoo dan kekerasan memang dua hal yang tidak bisa dipisahkan, tapi jika melakukannya karena alasan sepele begini tentu saja Haruto marah.

"Kau mungkin tidak bisa melihatnya, tapi ada bekas memar wajahku." Junkyu kemudian menghambur memeluk Haruto. "Aku memang bersalah karena menemuimu, wajar jika dia marah." Imbuhnya.

TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang