~🌼~
Younghyun menghentikan mobilnya sedikit jauh dari pondok itu berada dan menyembunyikannya diantara semak agar tidak ketahuan.
Younghyun lantas turun dan memeriksa keadaan sekitar. Setelah dirasa aman, Younghyun memasang earphone yang sudah tersambung dengan Junghwan serta Jeongwoo.
"Sialan! Aku dilarang untuk keluar rumah. Kak Younghyun, bagaimana keadaan disana?"
"Diamlah, dasar cerewet!" Omel Younghyun pada Jeongwoo. Jeongwoo mendengus kesal diomeli seperti itu apalagi saat mendengar Junghwan menertawainya.
Younghyun lantas bergerak dan bersembunyi dibalik semak-semak. Ia menghitung jumlah orang yang berjaga diluar serta mengira-ngira berapa orang yang ada didalam pondok.
"Cek posisi anak buah Pa-- Tuan Jung." Perintahnya pada Junghwan.
"Mereka masih dalam perjalanan, 15 menit lagi sampai." Lapor Junghwan.
Younghyun melihat satu orang didekat tempatnya berada yang jauh dari jangkauan pandang penjaga lain. Dengan langkah mengendap, Younghyun mendekati orang tersebut dan langsung mencekiknya dari arah belakang hingga tewas.
Younghyun melucuti senjata serta walkie talkie milik orang tersebut. Ia kemudian melangkah maju mendekati satu orang lagi didekat jendela pondok dan kembali menyerangnya dengan mudah.
Keterampilan Younghyun dalam misi lapangan memang sangat terampil. Jeongwoo juga belajar banyak darinya saat mereka masih tergabung dalam satu tim dulu.
Tinggal satu orang lagi didepan pintu. Namun kali ini Younghyun tidak mengendap-endap seperti tadi melainkan mendatangi orang itu dengan terang-terangan. Ia menepuk pundak orang itu dan langsung menyerangnya saat berbalik menghadapnya.
"Tiga orang berhasil dilumpuhkan." Ujarnya pada dua orang diseberang sambungan earphone.
"Anak buah Tuan Jung sudah tiba, samarkan dirimu." Titah Junghwan dan langsung dilaksanakan oleh Younghyun.
"Pastikan saudaraku tidak terluka sedikitpun. Dan kau.. berhati-hatilah." Itu Jeongwoo. Sejak tadi dia terus memantau lewat sambungan telepon karena tidak diizinkan keluar oleh Jaehyun.
Disaat sedang serius mendengarkan lewat pantauan telepon, Jeongwoo tersentak kaget saat bunyi pintu kamar dibuka. Ia menghela nafas saat melihat Haruto-lah yang melakukannya. "Sambungkan aku lagi nanti." Bisiknya lalu mematikan sambungan itu.
Jeongwoo meletakkan ponselnya ke atas nakas dan menghampiri Haruto. Namun pada jarak satu langkah menuju Haruto, mual kembali menyerangnya. Jeongwoo lantas bergegas menuju ke kamar mandi.
"Jeongwoo-ya.. kau kenapa? Kau baik-baik saja?" Haruto panik mendengar suara Jeongwoo yang sedang muntah di kamar mandi. Haruto berjalan menuju arah pintu dan mengetuknya pelan.
"Jeongwoo-ya.." Haruto jadi cemas. Sudah beberapa kali ia memergoki Jeongwoo muntah-muntah seperti itu.
Tak lama berselang Jeongwoo keluar dengan wajah basah. "Aku tidak apa-apa." Ujarnya seraya keluar dari kamar mandi. "Hanya perlu istirahat saja." Dalihnya.
Jeongwoo menggandeng tangan Haruto menuju tempat tidur. "Kau yakin baik-baik saja?" Tanya Haruto lagi memastikan.
"Aku tidak selemah itu sampai kau harus mengkhawatirkanku Ruto-ya." Ujarnya seraya merebahkan diri. "Uhm.. b-bisakah kau menemaiku tidur?" Pintanya sedikit malu-malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)
Fanfic[DO NOT COPY OR DO REMAKE FROM MY BOOK!] "I'll rather die than never meet you"- Park Jeongwoo *Jangan salah lapak! Skip aja! #BxB AREA!⚠ #Mature🔞 #MPREG #Hajeongwoo Rank: 04-02-2022 #1 Yonghyun