12.

3K 340 42
                                    

~🌼~

Jeongwoo datang dan langsung menembaki dua orang yang berjaga diluar. Ia mengambil senapan laras panjang milik penjaga tersebut dan menyelipkan hand-gunnya kedalam jaket.

Banyak peluru ia tembakkan kearah banyak orang didalam sana. Jeongwoo bahkan tidak mundur meski ia mendapat satu tembakan dibahunya. Ia terus menerobos masuk menghabisi orang-orang didalam sana.

Hingga saatnya pelurunya habis, Jeongwoo melemparkan senapan itu kesembarang arah dan menyerang orang yang tersisa dengan tangan kosong. Ia membanting, mencekik dan mematahkan tulang setiap orang yang berhasil dilumpuhkannya hingga mati.

Jeongwoo sepertinya lebih menikmati membunuh menggunakan tangan kososng daripada memakai senjata. Ia bahkan sempat terbahak melihat genangan merah dilantai dengan banyak tubuh tergeletak diatasnya.

"Hai.. Yoshi." Ujarnya Jeongwoo pada seorang pria sambil menyeringai kearahnya. Ia memungut pistol yang jatuh didekat kakinya dan memainkannya.

Pria bernama Yoshi itu dengan santai menyesap cerutunya menatap Jeongwoo yang kini mendudukkan diri disofa seberangnya dengan kaki menumpu meja.

Yoshi mengusak cerutunya pada asbak lalu tersenyum pada Jeongwoo. "Kau selalu datang dan menghabisi orangku Park Jeongwoo." Sindirnya lalu menyandarkan tubuhnya pada bantalan sofa.

Jeongwoo hanya terkekeh menanggapi. "Kau mengenalku dengan baik Yoshi. Kuharap kau bisa memberiku barang bagus kali ini. Seperti ini.. mungkin." Jeongwoo melemparkan gambar senjata pada Yoshi.

Pria itu mengerjap pelan melihat gambar tersebut. Bibirnya sedikit bergetar menatap Jeongwoo. "Ini barang yang bagus Park Jeongwoo. Namun sayang sekali, barang ini sulit didapatkan." Dalihnya.

Jeongwoo menaikkan satu alisnya keatas dengan sudut bibir yang terangkat. "Suaramu terdengar ragu.. Yoshi. Sepertinya seseorang sudah pernah datang kemari untuk barang itu." Terkanya.

"A-ah tidak, belum pernah ada yang meminta--"




'Dor!'




Pria bernama Yoshi itu memekik kesakitan saat Jeongwoo melesatkan satu peluru ke bahunya. Jeongwoo lantas bangun dari duduknya dan mendekati Yoshi. "Yoshi, kau tau apa akibatnya jika menghianatiku bukan?" Yoshi mengangguki brutal.

"Dan kau mungkin tidak mau jika tubuhmu kulemparkan untuk makanan anjing liar bukan?" Yoshi menggeleng kencang. Ia menekan bahunya agar pendarahannya tidak semakin deras.

"D-dia salah satu dari keluarga Kim.. i-itu yang kutahu. Akh!" Jeongwoo mencengkeram bahu Yoshi dan menekankan jarinya pada lukanya dengan kuat, membuat Yoshi berteriak kesakitan.

"Aku tidak melihat wajahnya karena dia memakai penutup saat itu." Ungkapnya disela teriakannya.

Tanpa menunggu lebih lama, Jeongwoo mendaratkan satu peluru lain dikepala Yoshi hingga pria itu meregang nyawa.

"Ahh.. sial! Papa pasti akan marah jika jaket pemberiannya ini terkena darah." Jeongwoo lantas menarik beberapa lembar tisu diatas meja dan mengusap darah yang mengenai jaketnya.

Jeongwoo lantas keluar dari tempat itu dengan bersiul riang sambil melompat kecil saat berlari.

---

TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang