~🌼~
Terdengar suara gemuruh dari dalam sebuah ruang kamar. Bunyi barang pecah bersahutan dengan lemparan benda lain setelahnya berpadu dengan tangis serta rintih kesakitan.
"Jangan! Jangan sakiti putraku!" Pekik seorang wanita sambil merangkak kearah seorang bocah lelaki lalu memeluknya dengan erat.
Sibocah yang sejak tadi menangis menatap takut pada sang Ayah yang tengah memegang sabuk dari kulit ditangan kanannya dengan tatapan marah kearah mereka.
"Bahkan jalang di bar lebih berharga daripada kalian!" Teriaknya sambil mengarahkan telunjuk pada sang Bunda.
Pria itu kemudian mencambuki istrinya dengan brutal sambil mengumpat kesal. Wanita itu memekik kesakitan tiap kali cambukan keras mendarat pada tubuhnya. Ia juga menangis sambil terus memeluk putranya agar tidak terkena cambukan.
"Hansung Hentikan!"
Seseorang berlari masuk dan mendorong tubuh pria tersebut dengan keras hingga membentur dinding. Ia lalu menghampiri wanita tersebut dan menanyakan keadaannya.
"Jeongwoo kemarilah.." ucapnya seraya mengulurkan tangan pada bocah itu lalu menggendongnya. Ia membantu wanita yang merupakan adiknya itu untuk berdiri dan membawanya pergi dari sana.
"Kak Jisung.." pria itu menoleh pada sang adik setelah membukakan pintu mobilnya dan mendudukkan Jeongwoo dikursi depan.
"Jieun cepat masuk, kita akan pergi jauh dari sini." Ujarnya seraya menarik lengan sang adik mengarahkannya agar segera masuk namun digelengi. "Jieun jangan berpikir bahwa aku tidak akan membunuh Hansung karena sudah menyakitimu dan keponakanku, jadi cepatlah masuk sekarang sebelum aku berubah pikiran dan masuk kesana untuk melakukannya sekarang!" Peringatnya dengan dingin.
Jeongwoo sudah berhenti menangis saat sang ibu sudah memangkunya ketika mobil perlahan berjalan menjauh dari rumah mereka.
Jisung menyetir sambil melirik kearah sang adik sesekali untuk memeriksanya. Ia berniat membawa mereka pindah ke Jepang bahkan ia-pun sudah mengurus surat perceraian serta tuntutan yang ditujukan pada Hansung, suami Jieun.
Jisung memang kerap kali mendapati sang adik dalam keadaan babak belur akibat siksaan dari suaminya dan hal itu tentu saja membuatnya geram. Apalagi saat Jeongwoo, keponakannya juga mulai ikut dipukuli. Jisung sudah tidak bisa lagi menahan diri membiarkan kebejatan Hansung berlanjut dan sekarang ia menjemput paksa Jieun beserta keponakannya untuk dibawa.
"Jung, mereka adalah adik serta keponakanku yang pernah kubicarakan denganmu. Kuharap kau bisa membantu kami pergi malam ini juga." Pinta Jisung pada pria tampan yang merupakan sahabat baiknya.
Jaehyun lantas menganggukinya tanpa bertanya lagi dan segera membawa ketiganya kelandasan pesawat pribadi milik keluarga Jung.
"Pastikan mereka tiba dengan selamat dan katakan pada Suzui bahwa aku akan datang kesana lusa." Titah Jaehyun pada salah satu anak buahnya yang mana langsung diangguki.
Jisung menghampiri Jaehyun dan memeluknya sekilas, "Terima kasih atas bantuanmu Jaehyun. Kuharap aku punya cukup waktu untuk membalas kebaikanmu ini." Ujarnya seraya menepuk pundak Jaehyun.
Jaehyun tersenyum kecil saat melihat kearah bocah kecil yang tertidur dalam gendongan Jieun, Jeongwoo. "Hubungi aku sesegera mungkin Jisung-ah." Ujarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)
Fanfic[DO NOT COPY OR DO REMAKE FROM MY BOOK!] "I'll rather die than never meet you"- Park Jeongwoo *Jangan salah lapak! Skip aja! #BxB AREA!⚠ #Mature🔞 #MPREG #Hajeongwoo Rank: 04-02-2022 #1 Yonghyun