~🌼~
Jeongwoo mengetuk pintu kamar Jaehyuk tiga kali kemudian membukanya dan masuk kedalam untuk melihat kondisi saudaranya itu.
"Hai jagoan, kau tidak mati rupanya." Ledeknya seraya mendudukkan diri disisi tempat tidur berseberangan dengan Asahi. Pemuda cantik itu tengah terlelap dipelukan Jaehyuk saat ini.
Semalam saat ia datang, Asahi menangis kencang melihat kondisi Jaehyuk yang terbaring lemah. Padahal kondisinya juga tidak sama bagusnya.
"Sialan." Jaehyuk mendengus kesal sambil melempar bantal kecil kearah Jeongwoo tapi tidak kena.
Jeongwoo menjulurkan lidahnya mengejek Jaehyuk. "Kupikir anakku akan kehilangan pamannya semalam." Celetuknya tak sadar.
"Paman? Siapa-- ASTAGA! KAU--"
"Heh! Bukan seperti itu! Kalau aku menikah dengan Haruto dan mempunyai anak, bukankah kau akan jadi pamannya?! Itu yang kumaksut bodoh!" Selanya dengan cepat. Jeongwoo merutuki dirinya karena keceplosan mengumbar kehamilannya.
Jaehyuk mengernyit menatap Jeongwoo dengan telisik. "Benarkah?" Tanyanya tak percaya.
Jeongwoo memutar bola matanya dengan malas. "Diamlah, Asahi terganggu karenamu." Katanya mengalihkan pembicaraan.
Jaehyuk langsung menoleh melihat Asahi yang bergerak-gerak tak nyaman karena suara bising mereka.
"Ngomong-ngomong terima kasih Jeongwoo-ya." Ujar Jaehyuk dengan suara lirih. "Asahi bilang seseorang datang menyelamatkannya dan dia adalah utusanmu. Sekali lagi terima kasih banyak sudah menyelamatkan Asahi." Imbuhnya seraya menyentuh punggung tangan Jeongwoo.
Jeongwoo tersenyum dan menganggukinya. Jeongwoo terkikik membayangkan betapa kesalnya Younghyun bila ia disebut sebagai utusan.
Jeongwoo lalu bangun dan melangkah keluar dari sana setelahnya.
"Rutooo..." Jeongwoo berlari menghambur kearah Haruto saat melihat pemuda itu baru saja keluar dari kamar.
Namun sedetik kemudian Jeongwoo memelankan larinya dan berganti berjalan. Dokter memperingatinya supaya tidak berlarian atau bergerak berlebih yang bisa membahayakan janinnya.
Jeongwoo memeluk Haruto dan menciumi wajah pemuda itu dengan kecupan beruntun. Setelahnya mereka duduk diruang keluarga untuk berbincang santai.
"Sore ini kita akan kerumah sakit karena besok kau akan menjalani operasi mata. Kuharap semua berjalan lancar dan kau bisa--.. ah benar, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu nanti hehe." Celoteh Jeongwoo dengan semangat.
Ia sudah tidak sabar menanti saat Haruto mendengar kabar baik tentang kehamilannya.
---
Siangnya Jeongwoo pergi untuk menemui Junghwan ditempat biasa. Kalau biasanya hanya ada dia dan Junghwan saja, kali ini ada Younghyun yang entah sejak kapan mulai menimbrung kembali.
"Rasanya seperti sedang reuni saja.." celetuk Junghwan dengan santai. Berbeda dengan dua orang lain disana yang kini saling menatap dengan canggung.
Jeongwoo sengaja berdeham melirik kearah Junghwan. "Kau lupa menyertakan foto pada file yang kau kirim padaku." Ungkap Jeongwoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)
Fanfiction[DO NOT COPY OR DO REMAKE FROM MY BOOK!] "I'll rather die than never meet you"- Park Jeongwoo *Jangan salah lapak! Skip aja! #BxB AREA!⚠ #Mature🔞 #MPREG #Hajeongwoo Rank: 04-02-2022 #1 Yonghyun