11.

3.3K 368 41
                                    

~🌼~

"Kau mau keluar?"

Jeongwoo menoleh mendengar suara Haruto. Ia tidak menjawab dan kembali memakai kemeja serta jaketnya. Menyemprotkan sedikit minyak wangi dan mengacak rambutnya.

Hari masih sangat pagi, Haruto bahkan baru saja bangun, entah dengan penghuni rumah yang lain, mungkin masih tidur.

Jeongwoo menghampiri Haruto dan memberi kecupan lembut pada bibir sang dominan sekali. "Aku ada urusan, mungkin nanti malam atau besok baru pulang. Aku sudah menyuruh Doyoung kemari untuk menemanimu agar tidak kesepian." Jelasnya.

Haruto hanya mangut-mangut tidak ingin bertanya lebih banyak. Sebenarnya tidak perlu menyuruh orang lain karena ada Asahi yang biasa menemaninya. Tapi, biarlah.

Setelahnya Jeongwoo melangkah keluar menuju garasi dan memakai helm. Pikirnya lebih baik memakai motor karena ia akan bepergian sendiri. Jeongwoo lalu menaiki motornya dan memacu pelan melewati gerbang rumah.

Jeongwoo pergi ke salah satu bar terkenal yang ada di kota milik kenalannya.

Setelah dua jam berkendara, Joengwoo sampai ditempat yang ia tuju. Ia lalu melepas helmnya dan melangkah masuk. Matanya memendar ke penjuru ruangan yang sangat ramai itu. Ia lalu bertemu mata dengan bartender yang ada disana dan menghampirinya.

Jeongwoo menarik pistolnya sedikit, memperlihatkannya pada bartender tersebut. "Tunjukkan aku dimana ruangannya." Ujarnya datar lalu diangguki oleh bartender tersebut.

Bartender itu mengkode salah seorang yang berada tak jauh dari sana untuk membawa Jeongwoo menemui seseorang. Jeongwoo lalu mengikuti orang tersebut menuju dapur dan menuruni tangga. Disana terdapat persimpangan dan ia berbelok ke kanan menuju sebuah pintu dari besi.

Orang tersebut memasukkan sandi pada  pintu sebelum mempersilakan Jeongwoo masuk.

"Astaga lihat! Aku punya tamu agung disini rupanya..!!" Seseorang yang tengah duduk dengan dua orang perempuan mengapitnya memekik heboh. Ia lalu beranjak menghambur kearah Jeongwoo dan memeluknya sekilas.

"Apa yang membawamu kemari kak?" Tanyanya setelah mempersilakan Jeongwoo duduk.

Jeongwoo menatap orang-orang yang ada disana sebelum beralih menatap orang itu lagi. Seolah mengerti, orang tersebut lantas menyuruh orang-orangnya untuk meninggalkan ruangan setelahnya.

"Aku perlu bantuanmu untuk melacak seseorang, Junghwanie." Pemuda bernama Junghwan itu menangkap raut serius pada wajah Jeongwoo, yang itu artinya ini sesuatu yang penting dan berbahaya.

Junghwan bangkit dari tempatnya menuju sebuah lemari besar disana. Ia menarik sebuah buku dan lemari itu kemudian bergerak menunjukkan sebuah jalan menuju ruangan lain.

Keduanya lantas masuk kedalam sana dengan Junghwan yang sudah duduk dihadapan banyak layar komputer.

"Aku diserang beberapa hari yang lalu, kupikir itu ada hubungannya dengan para Kim berengsek itu." Terang Jeongwoo.

Junghwan menaikkan salah satu alisnya keatas karena bingung. Setahunya, Jeongwoo hanya menyisakan sang kakek dan seorang menantu saja dari keluarga Kim. Tidak ada keturunan lain setelahnya karena menantu itu juga dirumorkan mandul.

TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang